الْحَمْدُ
لِلهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَبَعْدُ
Asslamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Man balagho ‘umruhu arba’ata ‘isyrina
sanatan, wa lam yaghlibal hasanatus saiata, fal yatabawwagh maq’adahu minan
naar. Al-hadits
Artinya : barang siapa
yang usianya mencapai 40 tahun, dan kebaikannya tidak dapat mengalahkan
kejelekannya, maka sama halnya dengan melempar dirinya sendiri ke dalam neraka.
Sungguh hadits
di atas mengingatkan kepada kita akan betapa pentingnya beramal kebajikan dari
mulai dini, bukan menunggu saat kita sudah tua nanti, iya kalau kita dapat
mencapai usia tua dan kita dapat bertaubat atau berbuat kebajikan, hingga amal
kebajikan kita dapat mengalahkan akan amal-amal keburukan selama kita masih
bernafas di dunia.
Kalau keburu
mati bagai mana?, mau disiksa?, mau masuk neraka ?, ditonjok sesama manusia
saja sakit apalagi dipukul sama malaikat!, kita kan tidak tahu kapan kita akan berhadapan dengan yang
namanya mati (maut), jd selagi kita masih bernafas mari kita usahakan berbuat
kebajikan sebanyak dan sebisa mungkin, agar tidak hanya dapat menyesal
dikemudian nanti dan minta untuk dihidupkan kembali. Percumaaaa…..lagu lama!,
karena sejak zaman azali kita sudah disumpah kalau diciptakan ke dunia apakah
kita akan beriman?, kita pun menjawab,“kita akan beriman”, tapi apa
kenyataannya yang mengaku Islam saja tidak sholat, tidak puasa, tidak zakat,
padahal hal tersebut merupakan rukunnya Islam, yang namanya rukun kan harus
dipenuhi untuk menjadi sah, jd mereka yang tidak sholat, tidak puasa, dan tidak
zakat, tidak harus ditakziahi dan di sholati ketika mati.
Jadi merinding
melihat KTP kebanyakan orang Indonesia, di KTP itu tertera Agama: Islam,
patut diacungi jempol mayoritas Islam warga di Indonesia, tapi apa hanya dengan
dapat acungan jempol kita yang mengaku
Islam lantas bangga, apaan cuma Islam KTP. Jadi nanti KTP-nya saja ya yang
masuk surga! yang punya langsung saja ke neraka!,hehehe……maaf agak kesar
kata-katanya.
Akan tetapi ada
kabar baik juga yang disampaikan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam:
“idza mata syabun
tsaqibun, yarfa’ullahu ta’alal ‘adzabal qobri min maqobiril muslimina arba’iina
sanah”.
Artinya: ketika ada pemuda mati setelah bertaubat, Allah akan memulyakannya
dengan diangkat siksa kubur dari para
muslimin selama 40 tahun.
Sehingga
beruntunglah para pemuda Islam yang sejak dini telah berbuat amal kebajikan
yang diridloi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang mana juga akan dimulyakan
oleh Allah dengan diangkat siksa kuburnya juga beserta muslim lainnya selama 40
tahun lamanya ketika ia meninggal dimasa muda dan ia menjalankan syariat Islam,
subhanallah… laa haula wala quwwata illa billah. Kita tentunya patut bersyukur
jika kita sebagai pemuda/ pemudi yang telah memeluk islam sejak kecil dan
menjalankan syari’at Islam yang telah ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan
tinggallah kita ikut mensyiarkan serta mengajak kepada saudara, teman, dan
lingkungan dimana kita berada, entah itu dari mengajari ngaji adik-adik kecil,
mengajari berwudlu dan sholat dengan baik juga benar.
Dan
juga mengajarkan dan mengingatkan akan tradisi-tradisi dalam Islam, seperti
adanya maulid Nabi, barzanji, dziba’, burdahan, dan isro’ mi’roj, manaqib, hari-hari
yang disunnahkan berpuasa, hal-hal yang baik yang bisa membangun mental
generasi anak muslim dan sebagainya. Bukan malah semangat Valentine, tahun
baruan (masehi) ayo ke alun-alun nyambut tahun baruuuu kayak tadi malam itu semangat banget, lah giliran tahun barunya
sendiri tidak dirayakan(hijriyyah), padahal pada zaman Nabi, bahkan Wali Songo,
mengajarkan agar merayakan tahun baru islam, dengan berpusa sebelum/ sesudah
tahun baru, membaca do’a akhir dan awal tahun, dan juga berkasaih saying dengan
sanak family mungkin dengan membeli makanan-makanan yang enak kemudian dimakan
bersama-sama, jadi islam juga punya hari kasih saying khusus atau tanpa
menunggu satu tahun, alias bisa dialakukan setiap saat dan juga memiliki tahun
barunya sendiri, yakni hijriyyah...^_^.
Islam
itu indah, islam itu mudah, dan islam cinta damai, itu dapat kita semboyankan
dan kita laksanakan, tentunya dengan menambah ilmu pengetahuan bukan untuk
membuat kita bingung, bolehlah mereka bilang bid’ah tapi kalau kita laksanakan
dan tidak membawa madhorot apa salahnya, bolehlah mereka katakan tahlil dan
mendo’akan orang yang sudah meninggal itu tidak perlu, tapi Nabi mengajarkan
apa salah kalau dilakukan, dan Sang Imam kita dari keempat Imam yakni juga
mengajarkan kalau do’a atau amal yang ditujukan kepada orang yang telah
meninggal itu akan sampai Insya Allah, dengan catatan yang kita kirimi do’a
juga seorang muslim, itulah salah satu ilmu yang musti kita ketahui, namun
bukan untuk membuat kita menjadi bingung karenanya, tapi kita harus mawas diri
dan berpendirian.
Majulah
dan jayalah pemuda-pemudi Islam agar kokoh serta bertambah kuat, karenanya
pemuda adalah harapan, harapan Bangsa, Negara dan juga Agama. Sekian yang dapat
saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekhilafan yang semata-mata dari saya
pribadi, kebaikan dan kebenaran adalah milik Allah semata. Al ‘afwu min kum,
ihdinash shiratal mustaqim, astaghfirullaha min quolin bila ‘amalin.
Wasslamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar