Kamis, 15 Agustus 2019

Negara Islam

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Mari buka mata hati kita dan belajar dari negara-negara yang lain.

SEBEGITU TOLOLNYAKAH KITA…?!

Umat Islam memang sering kali tidak pernah mau belajar dari sejarah, meski pun itu di depan matanya sendiri. Mereka terus menerus terjebak dalam kesalahan yang sama dan dengan bebalnya mengira mereka sedang memperjuangkan kebenaran agama mereka. Sesungguhnya mereka sedang tertipu oleh agenda politik kekuasaan yang sedemikian rupa dibalut rapi. Sungguh menyedihkan…!

Umat Islam di Indonesia ini memang masih mudah dikecoh dengan segala atribut dan agenda yang berbau agama. Dan itu sudah disampaikan oleh Ibnu Rusd berabad-abad yang lalu dengan peringatannya, :”Jika ingin menguasai orang bodoh, bungkuslah kebatilan dengan agama.” Umat Islam sangat mudah dikecoh dengan kemasan yang berbau agama dan itulah yang dilakukan oleh berbagai organisasi, termasuk organisasi massa FPI dan organisasi politik Hizbut Tahrir yang telah diberangus itu.

Disinyalir Enzo Allie yang lolos menjadi taruna AKMIL _adalah satu dari sekian banyak agenda Lajnah Thalabun Nushrah yang bertugas menyusup ke TNI-Polri!!_

Lajnah ini bertugas merekrut perwira, dibina dalam halaqah-halaqah HTI, kemudian ditugaskan melakukan kudeta!.

Berikut beberapa organ fungsional HTI yang masih diaktifkan sampai sekarang:

Lajnah Thalabun Nushrah

Lajnah ini bertugas menyusup ke TNI-Polri untuk merekrut perwira tinggi dan menengah kemudian dibina dalam halaqah-halaqah HTI dan ditugaskan melakukan kudeta.

Lajnah ini amat-sangat rahasia!
Di tingkat pusat hanya ada lima orang anggota.

Dipimpin oleh seorang “Ketua” dan disupervisi langsung oleh Amir Hizbut Tahrir Internasional.

Lajnah Fa'aliyah

Lajnah ini bertugas menyusup ke lembaga-lembaga negara, partai politik, dan ormas Islam untuk merekrut ketua lembaga seperti ketua MPR, DPR, DPD, menteri-menteri, MA, MK, Kejaksaan Agung, ketua partai, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan.

Kemudian dibina dalam “halaqah-halaqah” HTI dan ditugaskan mengkondisikan lembaga negara, partai dan ormas-ormas untuk mendukung kuota yang dieksekusi oleh dewan jenderal yang telah dibina oleh Lajnah Thalabun Nushrah.

Lajnah Siyasiyah

Lajnah ini bertugas membangun opini masyarakat. Masyarakat dipastikan menyerang pemerintah agar masyarakat mendukung Khilafah melalui tulisan yang disebarkan dengan akun/ nama fiktif.

Misal, Nasrudin Joha, buletin Kaffah, tabloid Media Umat, channel YouTube Khilafah Channel,* dll.

Lajnah ini juga yang mengatur dan mensupervisi gerakan LBH bentukan HTI.

Lajnah Thullab wal Jami'ah

Lajnah ini bertugas merekrut pelajar dan mahasiswa melalui Rohis dan LDK (Lembaga Dakwah Kampus) yang berafiliasi ke HTI. Juga melalui komunitas milineal yang dibuat oleh aktivis HTI seperti: #yukngaji yang diinisiasi oleh Felix Siauw,dkk. Unit LDK-LDK yang berafiliasi dengan HTI dikumpulkan dalam BKLDK dan Gema Pembebasan.

Sumber : https://jashijau.c0m/ngeri-berikut-organ-fungsional-hti-dan-pejuang-militannya/

Kita dapat melihat fakta yang ada di depan mata kita yang mana negeri-negeri yang ditempati khilaafah ini.

PAKISTAN
Sebelum negara Pakistan merdeka merupakan bagian dari negara India. Karena umat Islam di Pakistan tidak ingin berada di bawah pemerintahan umat Hindu. Mungkin mereka merasa menjadi satu dengan umat lain itu ‘tidak islami’ dan mengira bahwa jika mereka berbentuk negara Islam maka kemajuan, kemakmuran, berkah, rahmat, aman, damai, tentram akan tercurahkan secara otomatis pada negara mereka. Kemudian mereka memisahkan diri dan membentuk negara nasionalnya sendiri yang berdasar pada agama Islam. Di bawah kepemimpinan Ali Jinnah, Pakistan mengambil jalan sendiri memisahkan diri dari India karena merasa bahwa aspirasi politik umat Islam saat itu tak bisa disalurkan.

Apakah dengan memiliki negara sendiri umat Islam di Pakistan menjadi negara hebat, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur? Hehehe, TIDAK…!
Apakah setelah jadi negara Islam maka umat Islam di negara tersebut merasa puas dan berhenti bertikai? TIDAK…!
Pakistan akhirnya juga pecah. Pakistan Timur memisahkan diri dan menjadi negara Bangladesh melalui banyak pertumpahan darah dan perang saudara. Perang saudara antara sesama muslim…! Jadi meski pun sudah menjadi negara sendiri dengan pemimpin umat Islam perpecahan tetap tidak terhindarkan.
Pakistan adalah negara Islam. Selain berkonflik dengan India ia juga berkonflik dengan Afghanistan yang juga negara Islam. Jadi pertikaian antar sesama umat dan pemerintahan Islam itu terus berlanjut hingga saat ini.

AFGHANISTAN
Afghanistan adalah negara yang damai pada waktu pemerintahan Zahir Syah selama empat puluh tahun. Di tahun 1970an, serangkaian kudeta diikuti dengan serangkaian perang sipil yang menghancurkan sebagian besar Afganistan. Kejadian demi kejadian mulai ketika negara tersebut dijadikan negara sosialis di bawah pengaruh Uni Soviet selama Perang Soviet-Afganistan. Apapun setelah pasukan Soviet meninggalkan Afganistan negara ini menjadi negara Islam, akan tetapi sebagian besar wilayahnya telah dikuasai oleh kelompok supremasi Islam, Taliban, yang telah memerintah negara itu selama hampir lima tahun sebagai rezim totaliter. Taliban berusaha menerapkan interpretasi hukum Syariah Islam yang sangat ketat.

Apakah dengan menerapkan hukum syariah Islam yang ketat ‘murni’ lantas membuat negara ini menjadi makmur, sejahtera, sentosa, aman dan damai, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur? TIIIDAK…! Afghanistan bahkan menjadi daerah konflik yang tidak berkesudahan. Di Sana menjadi tempat bersarang bagi individu dan organisasi yang terlibat terorisme, terutama jaringan Al-Qaeda Osama bin Laden. Sampai sekarang Afghanistan masih juga kacau dan dianggap sebagai negara yang paling tidak aman bagi wanita. Kemiskinan, ketiadaan jaminan kesehatan dan perang antar-suku membuat Afghanistan menjadi negara paling tidak bersahabat bagi kaum wanita di dunia.

BANGLADESH
Bangladesh, yang sebelumnya adalah bagian dari Pakistan, juga merupakan negara Islam, dengan populasi Muslim terbesar keempat di dunia. Hingga saat ini, tercatat 83 persen penduduknya, atau sekitar 150 juta orang, beragama Islam. Negara ini juga penuh dengan konflik. Dalam sebuah kudeta yang dipimpin oleh perwira militer muda, Sheikh Mujibur Rahman, Perdana Menteri Pertama Bangladesh dan banyak keluarganya dibunuh pada tanggal 15 Agustus 1975. Kudeta ini mengantar periode pemerintahan militer yang berlangsung selama 15 tahun sampai tahun 1990. Bangladesh dianggap sebagai salah satu negara pusat perdagangan manusia di dunia. Bayangkan betapa ironisnya ini. Sebuah negara berdasarkan Islam tapi menjadi salah satu negara pusat perdagangan manusia di dunia.

TURKI  ☪ 
Turki dulunya adalah negara terakhir kekhilafahan. Negara yang sampai saat ini masih dipuja-puji oleh para pengasong dan pengusung khilafah. Mereka mempromosikan Erdogan sebagai ‘pemimpin Islam’ yang jauh lebih baik daripada Jokowi. Tapi mereka menyembunyikan fakta bahwa Turki yang pernah menjadi negara kekhilafahan yang besar dan berkuasa di dunia selama lima abad justru sekarang berbalik arah menjadi NEGARA SEKULER dan bahkan tidak menjadikan Islam sebagai agama negara. Jadi Turki adalah negara sekuler. Tahu nggak apa artinya negara sekuler? Artinya kebijakan negaranya TIDAK berdasarkan agama. Turki mengamandemen Undang-Undang Dasar 1924 hanya empat tahun setelah diresmikan dan MENGHAPUS ISLAM sebagai agama resmi negara. Para ahli sejarah memandang langkah itu merupakan dasar dari Republik Turki yang modern, demokratis, dan sekuler. Konstitusi yang berlaku saat ini tidak menonjolkan agama apa pun yang dipeluk warga Turki.

Turki memiliki sejarah kekhilafahan yang ratusan tahun panjangnya sehingga paham benar apa dan bagaimana itu sistem khilafah. Apakah mereka tidak pingin balik ke zaman khilafah? Nehi…! Mungkin mereka berpikir bahwa hanya orang bodoh yang ingin kembali ke zaman dulu dengan mengorbankan apa yang dimilikinya sekarang dan masa depan yang membentang di hadapannya. Bahkan Erdogan menegaskan bahwa Turki akan tetap menjadi negara sekuler.

https://internasional.kompas.com/…/Presiden.Erdogan.Tegaska…

Saat ini ajaran Islam belum menjadi inspirasi bagi perdamaian dan ketentraman dunia. Kekacauan dan kerusuhan masih terus terjadi di berbagai negara Islam atau di mana umat Islam menjadi mayoritas. Peperangan demi peperangan untuk merebut kekuasaan terus berlangsung di berbagai negara Islam. Hal ini menyebabkan kemiskinan di mana-mana, mundurnya pengaruh Islam di dunia dan terpuruknya umat Islam dalam berbagai percaturan dunia modern. Terorisme dengan mengatasnamakan Islam masih terjadi di mana-mana (sementara sebagian umat Islam bahkan masih menolak untuk mengakuinya). Dan ini menjadikan komunitas atau masyarakat Islam tidak merasakan keamanan dan kedamaian. Bahkan katanya dari 10 Negara Paling Berbahaya di Dunia enam di antaranya adalah negara Islam atau negara dengan rakyat mayoritas beragama Islam (Suriah berada di peringkat tertinggi saat ini). Sungguh ngeri melihat fakta ini.

Ketika seluruh rakyat Indonesia menikmati kemerdekaan dari penjajahan dan mensyukuri keberkahan dan rahmat yang dilimpahkan oleh Allah SWT selama ini, sebagian kecil umat Islam ada yang merasa tidak puas, tidak mensyukuri, dan bahkan mengingkari nikmat tersebut. Mereka mengkufuri nikmat Tuhan tersebut dan merasa bahwa apa yang diperoleh oleh umat Islam di Indonesia tidaklah sesuai dengan pandangan keagamaan mereka. Apa sebenarnya yang terjadi dengan orang-orang yang kufur ini? Mengapa mereka tidak bersyukur dengan nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia dan ingin menjadikan negara Indonesia sebagai negara Islam? Tidakkah mereka melihat dan belajar dari sejarah negara-negara lain dan membandingkannya dengan apa yang telah kita peroleh berkat perjuangan para ulama kita dahulu? Mengapa umat Islam Indonesia yang selama ini dipuji oleh dunia toleransinya, masih mau DIBOHONGI oleh para penggila dan haus kekuasaan berbungkuskan agama?

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Sebegitu kufur nikmat dan TOLOLnyakah kita ini…?!

Selasa, 13 Agustus 2019

Islam Nusantara Vs Khilafah

Assalamualaikum wr.wb.

Peranan NU (Para Ulama dan Habaib) yang mengusung islam dalam kemerdekaan dan terciptanya PANCASILA.

KH. Adnan Anwar menyatakan bahwa NKRI sudah sangat islami karena bangunan dan konsepsi NKRI banyak ulama terlibat di dalamnya. “Habib Idrus Salim Al Jufri,  pendiri Al Khairaat di Kota Palu (Sulawesi Tengah) yang juga adik kelas Mbah Hasyim Asyari  pernah mengatakan bahwa beliau pernah bermimpi Nabi Muhammad SAW dan pesan dalam mimpi itu adalah nanti kalau Indonesia merdeka benderanya adalah Merah Putih,” tambahnya.

Bahkan Muktamar NU tahun 1937 atas pesan Habib Idrus Salim Al Jufri, Mbah Hasyim Asyari  mengusulkan bahwa bendera Indonesia adalah Merah Putih dan Soekarno adalah pemimpinnya. “Ulama-ulama kita sangat cinta NKRI. Mbah Hasyim Asyari sering menangis ketika menyanyikan Indonesia Raya. Bahkan, pencipta lagu Padamu Negeri adalah habib atau ulama. Makanya jika ada yang ingin mengganti Indonesia dengan negara Islam atau khilafah, maka sesungguhnya mereka tidak mempelajari sejarah dan mengingkari akan perjuangan dari ulama-ulama Nusantara,” tandasnya.

****

Diketahui Guru Tua (Habib Idrus) memang memiki kecintaan yang tinggi terhadap bangsa Indonesia. Hal itu pernah ditunjukkan melalui syair-syairnya. Salah satu Syairnya tentang Indonesia yaitu, ketika menyambut proklamasi kemerdekaan Indonesia:

إن يوم طلوعها يوم فخر * عظمته الأبآء والأبنآء
Sungguh hari kebangkitannya ialah hari kebanggaan | orang-orang tua dan anak-anak memuliakannya

راية العز رفرفي في سمآء * أرضها وجبالها خضرآء

Bendera kemuliaan berkibar di angkasa | hijau daratan dan gunung-gunungnya

 كل عام يكون لليوم ذكرى * يظهر الشكر فيها والثنآء

Tiap tahun hari itu menjadi peringatan | muncul rasa syukur dan pujian-pujian padanya

يا سوكارنو حييت فينا سعيدا * بالدواء منك زال عنا الدآء

Wahai Sukarno!Tlah kau jadikan hidup kami bahagia|dengan obat dirimu hilang sudah penyakit kami

أيها الرئيس المبارك فينا * عندك اليوم للورى الكميآء

Wahai Presiden yg penuh berkah bagi kami | engkau hari ini laksana kimia bagi masyarakat

باليراع وبالسياسة فقتم * ونصرتم بذا جائت الأنبآء

Dengan perantara pena dan politikmu kau unggul | telah datang berita engkau menang dengannya

لا تبالوا بأنفس وبنين * في سبيل الأوطان نعم الفدآء
Jangan hiraukan jiwa dan anak-anak | demi tanah air alangkah indahnya tebusan itu

فستلقى من الرعايا قبولا * وسماعا لما تقوله الرؤسآء

Pasti kau jumpai dari rakyat kepercayaan | dan kepatuhan pada apa yang diucapkan para pemimpin

واعمروا للبلاد حسا ومعنى * وبرهنوا للملا أنكم أكفآء

Makmurkan untuk Negara pembangunan materiil dan spirituil | buktikan pada masyarakat bahwa kau mampu

أيد الله ملككم وكفاكم * كل شر تحوكه الأعدآء

Semoga Allah membantu kekuasaanmu dan mencegahmu | dari kejahatan yang direncanakan musuh-musuh

Dahulu, saat  kondisi Indonesia tengah kritis karena banyaknya pemberontakan, ia teguh.  Selain itu Indonesia masih dianaktirikan, tapi baginya Republik Indonesia merupakan pilihan utama.

Sumber : http://www.muslimoderat.net/2017/06/pbnu-bendera-merah-putih-amanat-rasulullah-melalui-mimpi-habib-idrus-salim-aljufri.html#ixzz5wIstAUcz

**********

Lantas apa yang diperbuat oleh khilafah:

Baru-baru ini kabar bahwa KSAD Jenderal Andika Perkasa tetap mempertahankan Enzo Allie sebagai  calon perwira militer.

Suara penolakan yang selama ini kita gaungkan sudah didengar oleh TNI.  Bukan saja kita warga negara biasa yang bukan siapa-siapa bersuara,  kalangan tokoh nasional sekelas Prof Mahfud MD,  Menhan Ryamizar dan Moeldoko juga ikut bersuara.

Kita lakukan ini bukan karena kebencian pada individu.  Bukan karena kita diskriminatif pada individu. Bukan sama sekali.

Kita sekali lagi sedang berada dalam garis demarkasi pertarungan dua ideologi yang sedang saling berhadapan. Dua ideologi yang lahir sejak jaman kemerdekaan.  Ideologi Pancasila dan Ideologi Khilafah.
Sejarah mencatat bagaimana berdarah-darah ibu pertiwi ini mempertahankan negara dari pemberontakan DI TII Kartosuwiryo di Jabar.  Juga Kahar Muzakar di Sulawesi.

Kita tahu bagaimana upaya pembunuhan oleh pendukung khilafah pada Presiden Soekarno saat sedang Sholat Idul Adha pada 1962. Peluru yang ditembakkan dari jarak dekat untung saja tidak mengenai tubuh Presiden Soekarno.  Padahal hanya 8 meter jaraknya atau beberapa shat dari barisan sholat ied itu.

Kita juga belajar dari sejarah bagaimana Presiden Mesir Anwar Sadat tewas diberondong peluru pada 6 Oktober 1981 oleh perwira militernya sendiri pada parade militer hari Nasional Mesir.  Presiden Anwar Sadat terkena tembakan di dada dari prajuritnya yang terpapar faham kelompok jihad islam.

L'histoire se repete kata orang Francis. Sejarah selalu berulang.  Tidak ada sesuatu yang baru di kolong langit ini.  Peristiwa ulangan itu sering terulang karena kita lengah dan menganggap enteng permasalahan ideologi. Kita memberi toleransi. Kita membuka pagar dan benteng pertahanan kita sendiri.

Kita bisa ada gambaran membayangkan bagaimana Enzo yang pulang ke rumahnya. Di Akmil kepalanya didoktrin tentang kecintaan negara kita.  Sesampai di rumah, ibunda tersayangnya terus berucap pemerintahan Jokowi ini thogut,  Islam Nusantara itu sesat. Pemerintah/rezim saat ini jahat, dholim dan curang.  Dan ucapan doktrin-doktrin lain yang buruk pada anaknya.

Sehingga anak semata wayangnya ini yang telah dipersiapkannya sejak kecil menjadi perwira sehingga diberikan latihan dan gemblengan fisik di atas rata-rata siswa SMA untuk menjadi perwira pembela agama. Pembela agama siapa? agama yang mana? Tentu agama yang diyakininya itu berafiliasi dengan akidah khilafah (HTI). Bukan ahlus sunnah dengan madzhab 4 imam dan guru besar imam Al Ghozali yang diemban NU.  Bukan Islam Nusantara.

Sayangnya,  kasus Enzo telah menjadi preseden buruk.  Kasus Enzo menjadi yurispundensi paling sahih bagi para anggota HTI dan faham radikal di seluruh Indonesia untuk tidak takut menyebarkan faham HTI dan radikal.

Hadiati Basjuni Allie menjadi contoh terbaik bahwa sekalipun dia menyebarkan kebencian dan pendukung HTl, ia tidak mendapat hukuman. Ia malah dapat bonus hadiah anak kebanggaannya menjadi calon jenderal di masa mendatang sekalipun selama  ini Hadiati menghembuskan suara kebencian pada pemerintah  dan kampanye faham HTI. Preseden  ini buruk  sekali.

Teman2 seperjuangan...
Gonggongan kita sudah sangat kencang. Kita sudah berjuang sekerasnya untuk memberitahu user TNI.  Kita menyalak kencang karena ini menyangkut nasib negara bangsa kita ke depan. Menyangkut nasib keberlangsungan Indonesia kedepan.

Tapi harus jujur saya akui,  dengan penerimaan Enzo masuk Akmil sekalipun terang benderang kita melihat warna asli ibu dan Enzo ini membuat saya kehilangan semangat untuk bersuara melawan isu khilafah,  radikalisme atau intoleransi.

Menurut saya tak lagi ada guna suara kita ini. Ketika dalam tataran eksekusi lagi-lagi semua seruan anti khilafah,  anti radikalisme itu ternyata manis di bibir saja. Jutaan tulisan dengan sejuta narasi soal HTI,  khilafah hanya jadi sampah ketika saat penentuan pilihan tolak atau rangkul, ternyata negara merangkul.

Saya kira,  tugas dan tanggung jawab kita sudah selesai soal ini.  Ketika perjuangan kita sebagai anjing penjaga republik berhasil membangunkan majikan kita, dan majikan kita memutuskan memasukkan musuh yang kita cium aromanya itu dalam rumah kita.  Maka hanya berdoa saja yang bisa kita lakukan.  Semoga dugaan kita keliru.

Sumber: Birgaldo Sinaga

Terimakasih untuk kalian yang segagasan dan sepemikiran dengan saya, mari kita ingatkan kita dekati pada anak muda adik-adik kita yang baru belajar akan islam dan ingin mengenal islam lebih dalam, kita kuatkan akidah kita dan orang-orang yang kita kenal. Salam dari al faqir

Wassalamu'alaikum wr.wb.