Senin, 14 September 2020

Kisah Ulama Mekkah Bertawaf untuk Nahdlatul Ulama

Kisah ini diceritakan oleh Ketua Umum PBNU Dr KH. Idham Chalid pada tahun 1970-an pada instruktur kader NU di Cisarua Bogor Jawa Barat.

Pada tahun 1952 NU keluar dari Masyumi. Ketika itu KH. Idham Chalid (30 tahun) sedang berada di Mekkah dan menerima telegram dari KH. Wahid Hasyim, menyatakan bahwa perundingan buntu dan NU terpaksa keluar dari Masyumi.

KH. Idham sempat dilematis, sebab di satu sisi beliau juga pimpinan top figur Masyumi di Kalimantan, dan disisi lain juga sebagai Sekjen NU. Namun beliau ingat pesan sang ayah, KH. Muhammad Chalid, “Ham, ikutilah KH. Abdul Wahab Chasbullah. Insya Allah kamu tidak sesat,” ini yang dipegangi KH. Idham Chalid.

KH. Idham bercerita, “Pada waktu di Mekkah saya bersama T Dalimunte bersama banyak dari kawan-kawan dari NU KH. Dahlan, KH. Masyhuri yang ada di Lasem sekarang ini, Kyai Husien Sumedang, mengumpulkam alim ulama NU dan beberapa jam’iyah sebanyak 41 orang, maka bersama-sama bertawaflah keliling Ka’bah, yaitu pada malam Jum’at. Seluruhnya berkumpul di rumah KH. Dahlan di Mekkah itu, dan saya bacakan telegram ini, lalu bersama-sama ini nawaitu tawaf dan tabarruk minta petunjuk Allah mendoakan umat Islam Indonesia, dipimpin oleh almarhum Syekh Abdul Qadir Mandili min Akbari Ulama Indonesia guru dari semua jema’ah di Mekkah.”

Kyai Idham menambahkan, “Selesai tawaf berdoalah di Ka’bah itu, yang berdoa lebih dahulu beliau. Kemudian saya sebagai Sekjen Nahdlatul Ulama, dan saya berdoa: Ya Allah, Ya Tuhanku, Ya Rabbi, jikalau NU ini betul-betul akan membawa kebesaran kalimah Allah, dan jikalau jalan yang ditempuh oleh para pemimpin-pemimpin kami ini betul-betul sesuai dengan keridhaan-Mu dan akan menegakkan:

لترفع رعيته فأيد لنا يل رب واعط لنا قوة تستمر رضاك و تحت رعايتك بتوفيقك وهدايتك

Jikalau tidak, jikalau seandainya NU akan menjadi bencana bagi Umat Islam, Wahai Tuhanku, jikalau dia menyebabkan jatuhnya umat dan kebesaran dari pada kalimah Allah, minta dihancurkan sekarang juga, jangan sampai melangkah.”

Doa ini namanya ibtihal, itu doa terlalu berat sesungguhnya, sama dengan orang yang mendoakan anaknya: Wahai Tuhanku, jikalau dia akan menjadi orang baik panjangkan umurnya, kalau tidak matikan sekarang juga.

Lalu, sewaktu dalam perjalanan pulang dari Mekkah ke Indonesia, KH. Idham Chalid istikharah di kapal haji, waktu itu yang jadi Menteri Agama Bapak KH. Faqih Usman, orang-orang NU semuanya yang menjadi Pegawai KUA tidak ada yang berani tampil ke muka. Sedikit saja ada tanda-tanda akan memilih NU orang ini bisa dipindah, atau diturunkan pangkatnya.

Sewaktu mau turun dari kapal haji, masih di tengah laut, KH. Idham Chalid berdoa di waktu subuh dalam istikharah, “Wahai Tuhanku, berilah aku petunjuk sebelum aku turun dari kapal ini,” Maka seolah-olah ada satu petunjuk, “Siapa yang mula-mula naik ke kapal ini, itulah imammu.”

Dan Allah telah tentukan, ternyata KH. Abdul Wahab Chasbullah ini menjemput Kyai Idham juga dan banyak lagi para tokoh di pelabuhan itu. Sesampainya beliau (Mbah Wahab) di pelabuhan ada bekas murid beliau bekerja, kapal Kyai Idham masih di tengah laut.

“Bapak Kyai mau menjemput siapa?” kata sang murid.

Mbah Wahab menjawab, “Mau menjemput Idham.”

“Mari Pak Kyai saya antar dengan motorboat.”

Diantarlah beliau ini ke kapal, dan berjumpalah Kyai Idham dengan Mbah Wahab.

Demikianlah, sedikit kisah yang pernah diceritakan KH. Idham Chalid. Beliau menjadi Ketua Umum PBNU di usia 34 tahun tahun 1956, hingga tahun 1984. Berduet dengan KH. Abdul Wahab Chasbullah Rais Aam Nahdlatul Ulama, hingga akhirnya mampu membawa NU selamat dalam menghadapi masa-masa pelik pada masa Orde lama dan Orde baru.


KH.Idham Chalid. Al Fatihah


Copas

Sabtu, 21 September 2019

Bertemu Habib Umar, Felix Berhenti Kampanyekan Khilafah ¿?

Assalamualaikum wr.wb 


Pentolan HTI yang terkenal sebagai ustad berhijrah dan menjadi muallaf, sehingga langsung banyak dipandang oleh halayak ramai. 


Harapan masyarakat agar Felix Siauw bertaubat dari memperjuangkan khilafah mudah-mudahan terwujud dalam waktu dekat. Tanda-tanda Felix kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) makin kelihatan. Soal ke-syar’i-an NKRI sudah banyak dibahas. Felix tinggal membacanya. Lebih afdhal jika minta syarah kepada ulama-ulama NU.


Langkah Felix mendekati komunitas NU adalah upaya awal yang bagus. Berdasarkan pengalaman saya, ada atmosfer ruhaniyah yang berbeda ketika kita berada di tengah-tengah ustadz HTI dengan ulama NU. Aura yang terpancar dari ulama NU dengan ustadz HTI terasa perbedaan. Jika bertemu dengan ustadz-ustadz HTI kita disuguhi oleh komentar-komentar dan analisa politik nasional dan global. Dibumbui dengan tsaqafah Islamiyah khas fikrah dan ahkam mutabannat HTI.

Nuansa yang lain saat kita berjumpa ulama NU. Kita disambut dengan ramah tamah, senyum lepas dan guyonan sambil diajak ngopi, makan dan ditawari rokok lalu ditanya kabar kita. Kita tidak akan langsung diajak “bahtsul masail” apalagi ngobrol soal politik global yang njlimet. Ulama NU menerima siapapun tanpa ada rasa curiga. Kita akan menyaksikan langsung dengan mata kepada dan mata hati (bashirah) keindahan akhlak seorang muslim.
Felix beruntung bisa bertemu wajah dan mencium tangan Habib Umar bin Hafidz dalam safari dakwah Habib Umar pada malam hari ini, Jumat (20/9). Acara itu berupa tabligh akbar yang bertajuk “Silaturahmi Para Muallaf dan Pembina Rohani”, bertempat di Masjid Jakarta Islamic Center (JIC), Jakarta Utara. Habib Umar bin Hafidz seorang ulama internasional, dzurriyah Nabi Muhammad saw, waliyullah yang sangat dimuliakan oleh warga NU.
Kesempatan seperti ini hampir mustahil Felix dapatkan di HTI. Di HTI jangankan bertemu Amir Hizbut Tahrir dan mencium tangannya, menyimpan fotonya saja tidak boleh. Padahal Amir Hizbut Tahrir seorang insinyur, hanya menguasai kitab-kitab Hizbut Tahrir, bukan dzurriyah Nabi Muhammad saw dan tidak dikenal sebagai waliyullah.
Kata Felix: “Beruntung sekali kami di ruangan itu (Masjid JIC), sementara ribuan orang berdesak-desakan hanya untuk melihat langkah beliau (Habib Umar), kami duduk dan memandang, terpesona,” kata Ustaz Felix dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Jumat. “Menit demi menit berlalu meninggalkan pengertian, tak hanya ilmu yang menghampiri, tapi juga rasa haru. Beliau sampaikan iman, pemahaman, itu tampak pada keindahan akhlak,” “Yang saya rasa akhirnya, beliau-lah (Habib Umar) salah satu keindahan itu. Menyampaikan Islam dengan cara yang apik dan ranggi, penuh cinta dan kasih, sayang pada manusia.” 
Tentang kebangkitan Islam di masa depan yang ditanyakan Felix, Habib Umar bin Hafidz telah menjawab bahwa kebangkitan Islam dengan hadir Islam (diamalkan) dalam diri pribadi, keluarga dan masyarakat, bukan dengan mendirikan khilafah ala HTI. Habib Umar bin Hafidz telah menjelaskan secara panjang lebar, gamblang dan jelas perihal khilafah dalam tulisan yang berjudul “Khilafah Yang Tak Butuh Singgasana “Khalifah”. Disarikan dari Mau’izhah Habib Umar bin Hafidz di depan Majelis Muwashalah Bayna Al-Ulama wa al-Muslimin di Puncak Bogor tahun 2009 (Majalah Al-Kisah Tahun X/No. 17/20 Agustus – 2September 2012, hal. 45-57).
Mungkin Felix bisa membaca penjelasan Habib Umar bin Hafidz tentang khilafah sambil terus sowan ke Kiai-kiai NU. Dengan sowan ke Kiai-kiai NU, Felix akan mendapat limpahan pancaran ruhani dari Kiai-kiai NU. Felix sudah berada di garis start yang tepat. Syaikh Ibnu Atho’illah As-Sakandari dalam Kitab Al-Hikam mengatakan:

ولاَنْ تصْحبَ جاهِلاً لاَيَرْضىَ عَن نَفسِهِ خيرٌ لكَ مِن اَن تصْحَبَ عَالِماً يَرْضىَ عَنْ نَفسِهِ فَاَيُّ عِلمٍ لعاَلِمٍ يَرْضىَ عن نفسهِ وَايُّ جَهْلٍ لِجاَهِلٍ لا يَرضىَ عن نفسهِ


“Dan sekiranya engkau bersahabat dengan orang bodoh yang tidak menurutkan hawa nafsunya, itu lebih baik dari pada bersahabat dengan orang berilmu [orang alim] yang selalu menurutkan hawa nafsunya. Maka ilmu apakah yang dapat diberikan bagi seorang alim yang selalu menurutkan hawa nafsunya itu, sebaliknya kebodohan apakah yang dapat disebutkan bagi seorang yang sudah dapat menahan hawa nafsunya.”
Memang dengan sowan-sowan ke Kiai NU belum cukup untuk memahami NU dan NKRI. Semoga Felix tidak berhenti di sini karena sebagaimana di HTI, untuk memahami secara mendalam fikrah dan manhaj Ahlu Sunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah harus dengan ngaji rutin dan teratur bersama Kiai NU. Kita tunggu langkah Felix berikutnya.
Bandung, 21 September 2019

Wassalamu'alaikum wr.wb 

Sumber/penulis: Ayik Heriansyah, Pengurus LD PWNU Jawa Barat

Kamis, 15 Agustus 2019

Negara Islam

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Mari buka mata hati kita dan belajar dari negara-negara yang lain.

SEBEGITU TOLOLNYAKAH KITA…?!

Umat Islam memang sering kali tidak pernah mau belajar dari sejarah, meski pun itu di depan matanya sendiri. Mereka terus menerus terjebak dalam kesalahan yang sama dan dengan bebalnya mengira mereka sedang memperjuangkan kebenaran agama mereka. Sesungguhnya mereka sedang tertipu oleh agenda politik kekuasaan yang sedemikian rupa dibalut rapi. Sungguh menyedihkan…!

Umat Islam di Indonesia ini memang masih mudah dikecoh dengan segala atribut dan agenda yang berbau agama. Dan itu sudah disampaikan oleh Ibnu Rusd berabad-abad yang lalu dengan peringatannya, :”Jika ingin menguasai orang bodoh, bungkuslah kebatilan dengan agama.” Umat Islam sangat mudah dikecoh dengan kemasan yang berbau agama dan itulah yang dilakukan oleh berbagai organisasi, termasuk organisasi massa FPI dan organisasi politik Hizbut Tahrir yang telah diberangus itu.

Disinyalir Enzo Allie yang lolos menjadi taruna AKMIL _adalah satu dari sekian banyak agenda Lajnah Thalabun Nushrah yang bertugas menyusup ke TNI-Polri!!_

Lajnah ini bertugas merekrut perwira, dibina dalam halaqah-halaqah HTI, kemudian ditugaskan melakukan kudeta!.

Berikut beberapa organ fungsional HTI yang masih diaktifkan sampai sekarang:

Lajnah Thalabun Nushrah

Lajnah ini bertugas menyusup ke TNI-Polri untuk merekrut perwira tinggi dan menengah kemudian dibina dalam halaqah-halaqah HTI dan ditugaskan melakukan kudeta.

Lajnah ini amat-sangat rahasia!
Di tingkat pusat hanya ada lima orang anggota.

Dipimpin oleh seorang “Ketua” dan disupervisi langsung oleh Amir Hizbut Tahrir Internasional.

Lajnah Fa'aliyah

Lajnah ini bertugas menyusup ke lembaga-lembaga negara, partai politik, dan ormas Islam untuk merekrut ketua lembaga seperti ketua MPR, DPR, DPD, menteri-menteri, MA, MK, Kejaksaan Agung, ketua partai, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan.

Kemudian dibina dalam “halaqah-halaqah” HTI dan ditugaskan mengkondisikan lembaga negara, partai dan ormas-ormas untuk mendukung kuota yang dieksekusi oleh dewan jenderal yang telah dibina oleh Lajnah Thalabun Nushrah.

Lajnah Siyasiyah

Lajnah ini bertugas membangun opini masyarakat. Masyarakat dipastikan menyerang pemerintah agar masyarakat mendukung Khilafah melalui tulisan yang disebarkan dengan akun/ nama fiktif.

Misal, Nasrudin Joha, buletin Kaffah, tabloid Media Umat, channel YouTube Khilafah Channel,* dll.

Lajnah ini juga yang mengatur dan mensupervisi gerakan LBH bentukan HTI.

Lajnah Thullab wal Jami'ah

Lajnah ini bertugas merekrut pelajar dan mahasiswa melalui Rohis dan LDK (Lembaga Dakwah Kampus) yang berafiliasi ke HTI. Juga melalui komunitas milineal yang dibuat oleh aktivis HTI seperti: #yukngaji yang diinisiasi oleh Felix Siauw,dkk. Unit LDK-LDK yang berafiliasi dengan HTI dikumpulkan dalam BKLDK dan Gema Pembebasan.

Sumber : https://jashijau.c0m/ngeri-berikut-organ-fungsional-hti-dan-pejuang-militannya/

Kita dapat melihat fakta yang ada di depan mata kita yang mana negeri-negeri yang ditempati khilaafah ini.

PAKISTAN
Sebelum negara Pakistan merdeka merupakan bagian dari negara India. Karena umat Islam di Pakistan tidak ingin berada di bawah pemerintahan umat Hindu. Mungkin mereka merasa menjadi satu dengan umat lain itu ‘tidak islami’ dan mengira bahwa jika mereka berbentuk negara Islam maka kemajuan, kemakmuran, berkah, rahmat, aman, damai, tentram akan tercurahkan secara otomatis pada negara mereka. Kemudian mereka memisahkan diri dan membentuk negara nasionalnya sendiri yang berdasar pada agama Islam. Di bawah kepemimpinan Ali Jinnah, Pakistan mengambil jalan sendiri memisahkan diri dari India karena merasa bahwa aspirasi politik umat Islam saat itu tak bisa disalurkan.

Apakah dengan memiliki negara sendiri umat Islam di Pakistan menjadi negara hebat, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur? Hehehe, TIDAK…!
Apakah setelah jadi negara Islam maka umat Islam di negara tersebut merasa puas dan berhenti bertikai? TIDAK…!
Pakistan akhirnya juga pecah. Pakistan Timur memisahkan diri dan menjadi negara Bangladesh melalui banyak pertumpahan darah dan perang saudara. Perang saudara antara sesama muslim…! Jadi meski pun sudah menjadi negara sendiri dengan pemimpin umat Islam perpecahan tetap tidak terhindarkan.
Pakistan adalah negara Islam. Selain berkonflik dengan India ia juga berkonflik dengan Afghanistan yang juga negara Islam. Jadi pertikaian antar sesama umat dan pemerintahan Islam itu terus berlanjut hingga saat ini.

AFGHANISTAN
Afghanistan adalah negara yang damai pada waktu pemerintahan Zahir Syah selama empat puluh tahun. Di tahun 1970an, serangkaian kudeta diikuti dengan serangkaian perang sipil yang menghancurkan sebagian besar Afganistan. Kejadian demi kejadian mulai ketika negara tersebut dijadikan negara sosialis di bawah pengaruh Uni Soviet selama Perang Soviet-Afganistan. Apapun setelah pasukan Soviet meninggalkan Afganistan negara ini menjadi negara Islam, akan tetapi sebagian besar wilayahnya telah dikuasai oleh kelompok supremasi Islam, Taliban, yang telah memerintah negara itu selama hampir lima tahun sebagai rezim totaliter. Taliban berusaha menerapkan interpretasi hukum Syariah Islam yang sangat ketat.

Apakah dengan menerapkan hukum syariah Islam yang ketat ‘murni’ lantas membuat negara ini menjadi makmur, sejahtera, sentosa, aman dan damai, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur? TIIIDAK…! Afghanistan bahkan menjadi daerah konflik yang tidak berkesudahan. Di Sana menjadi tempat bersarang bagi individu dan organisasi yang terlibat terorisme, terutama jaringan Al-Qaeda Osama bin Laden. Sampai sekarang Afghanistan masih juga kacau dan dianggap sebagai negara yang paling tidak aman bagi wanita. Kemiskinan, ketiadaan jaminan kesehatan dan perang antar-suku membuat Afghanistan menjadi negara paling tidak bersahabat bagi kaum wanita di dunia.

BANGLADESH
Bangladesh, yang sebelumnya adalah bagian dari Pakistan, juga merupakan negara Islam, dengan populasi Muslim terbesar keempat di dunia. Hingga saat ini, tercatat 83 persen penduduknya, atau sekitar 150 juta orang, beragama Islam. Negara ini juga penuh dengan konflik. Dalam sebuah kudeta yang dipimpin oleh perwira militer muda, Sheikh Mujibur Rahman, Perdana Menteri Pertama Bangladesh dan banyak keluarganya dibunuh pada tanggal 15 Agustus 1975. Kudeta ini mengantar periode pemerintahan militer yang berlangsung selama 15 tahun sampai tahun 1990. Bangladesh dianggap sebagai salah satu negara pusat perdagangan manusia di dunia. Bayangkan betapa ironisnya ini. Sebuah negara berdasarkan Islam tapi menjadi salah satu negara pusat perdagangan manusia di dunia.

TURKI  ☪ 
Turki dulunya adalah negara terakhir kekhilafahan. Negara yang sampai saat ini masih dipuja-puji oleh para pengasong dan pengusung khilafah. Mereka mempromosikan Erdogan sebagai ‘pemimpin Islam’ yang jauh lebih baik daripada Jokowi. Tapi mereka menyembunyikan fakta bahwa Turki yang pernah menjadi negara kekhilafahan yang besar dan berkuasa di dunia selama lima abad justru sekarang berbalik arah menjadi NEGARA SEKULER dan bahkan tidak menjadikan Islam sebagai agama negara. Jadi Turki adalah negara sekuler. Tahu nggak apa artinya negara sekuler? Artinya kebijakan negaranya TIDAK berdasarkan agama. Turki mengamandemen Undang-Undang Dasar 1924 hanya empat tahun setelah diresmikan dan MENGHAPUS ISLAM sebagai agama resmi negara. Para ahli sejarah memandang langkah itu merupakan dasar dari Republik Turki yang modern, demokratis, dan sekuler. Konstitusi yang berlaku saat ini tidak menonjolkan agama apa pun yang dipeluk warga Turki.

Turki memiliki sejarah kekhilafahan yang ratusan tahun panjangnya sehingga paham benar apa dan bagaimana itu sistem khilafah. Apakah mereka tidak pingin balik ke zaman khilafah? Nehi…! Mungkin mereka berpikir bahwa hanya orang bodoh yang ingin kembali ke zaman dulu dengan mengorbankan apa yang dimilikinya sekarang dan masa depan yang membentang di hadapannya. Bahkan Erdogan menegaskan bahwa Turki akan tetap menjadi negara sekuler.

https://internasional.kompas.com/…/Presiden.Erdogan.Tegaska…

Saat ini ajaran Islam belum menjadi inspirasi bagi perdamaian dan ketentraman dunia. Kekacauan dan kerusuhan masih terus terjadi di berbagai negara Islam atau di mana umat Islam menjadi mayoritas. Peperangan demi peperangan untuk merebut kekuasaan terus berlangsung di berbagai negara Islam. Hal ini menyebabkan kemiskinan di mana-mana, mundurnya pengaruh Islam di dunia dan terpuruknya umat Islam dalam berbagai percaturan dunia modern. Terorisme dengan mengatasnamakan Islam masih terjadi di mana-mana (sementara sebagian umat Islam bahkan masih menolak untuk mengakuinya). Dan ini menjadikan komunitas atau masyarakat Islam tidak merasakan keamanan dan kedamaian. Bahkan katanya dari 10 Negara Paling Berbahaya di Dunia enam di antaranya adalah negara Islam atau negara dengan rakyat mayoritas beragama Islam (Suriah berada di peringkat tertinggi saat ini). Sungguh ngeri melihat fakta ini.

Ketika seluruh rakyat Indonesia menikmati kemerdekaan dari penjajahan dan mensyukuri keberkahan dan rahmat yang dilimpahkan oleh Allah SWT selama ini, sebagian kecil umat Islam ada yang merasa tidak puas, tidak mensyukuri, dan bahkan mengingkari nikmat tersebut. Mereka mengkufuri nikmat Tuhan tersebut dan merasa bahwa apa yang diperoleh oleh umat Islam di Indonesia tidaklah sesuai dengan pandangan keagamaan mereka. Apa sebenarnya yang terjadi dengan orang-orang yang kufur ini? Mengapa mereka tidak bersyukur dengan nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia dan ingin menjadikan negara Indonesia sebagai negara Islam? Tidakkah mereka melihat dan belajar dari sejarah negara-negara lain dan membandingkannya dengan apa yang telah kita peroleh berkat perjuangan para ulama kita dahulu? Mengapa umat Islam Indonesia yang selama ini dipuji oleh dunia toleransinya, masih mau DIBOHONGI oleh para penggila dan haus kekuasaan berbungkuskan agama?

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Sebegitu kufur nikmat dan TOLOLnyakah kita ini…?!

Selasa, 13 Agustus 2019

Islam Nusantara Vs Khilafah

Assalamualaikum wr.wb.

Peranan NU (Para Ulama dan Habaib) yang mengusung islam dalam kemerdekaan dan terciptanya PANCASILA.

KH. Adnan Anwar menyatakan bahwa NKRI sudah sangat islami karena bangunan dan konsepsi NKRI banyak ulama terlibat di dalamnya. “Habib Idrus Salim Al Jufri,  pendiri Al Khairaat di Kota Palu (Sulawesi Tengah) yang juga adik kelas Mbah Hasyim Asyari  pernah mengatakan bahwa beliau pernah bermimpi Nabi Muhammad SAW dan pesan dalam mimpi itu adalah nanti kalau Indonesia merdeka benderanya adalah Merah Putih,” tambahnya.

Bahkan Muktamar NU tahun 1937 atas pesan Habib Idrus Salim Al Jufri, Mbah Hasyim Asyari  mengusulkan bahwa bendera Indonesia adalah Merah Putih dan Soekarno adalah pemimpinnya. “Ulama-ulama kita sangat cinta NKRI. Mbah Hasyim Asyari sering menangis ketika menyanyikan Indonesia Raya. Bahkan, pencipta lagu Padamu Negeri adalah habib atau ulama. Makanya jika ada yang ingin mengganti Indonesia dengan negara Islam atau khilafah, maka sesungguhnya mereka tidak mempelajari sejarah dan mengingkari akan perjuangan dari ulama-ulama Nusantara,” tandasnya.

****

Diketahui Guru Tua (Habib Idrus) memang memiki kecintaan yang tinggi terhadap bangsa Indonesia. Hal itu pernah ditunjukkan melalui syair-syairnya. Salah satu Syairnya tentang Indonesia yaitu, ketika menyambut proklamasi kemerdekaan Indonesia:

إن يوم طلوعها يوم فخر * عظمته الأبآء والأبنآء
Sungguh hari kebangkitannya ialah hari kebanggaan | orang-orang tua dan anak-anak memuliakannya

راية العز رفرفي في سمآء * أرضها وجبالها خضرآء

Bendera kemuliaan berkibar di angkasa | hijau daratan dan gunung-gunungnya

 كل عام يكون لليوم ذكرى * يظهر الشكر فيها والثنآء

Tiap tahun hari itu menjadi peringatan | muncul rasa syukur dan pujian-pujian padanya

يا سوكارنو حييت فينا سعيدا * بالدواء منك زال عنا الدآء

Wahai Sukarno!Tlah kau jadikan hidup kami bahagia|dengan obat dirimu hilang sudah penyakit kami

أيها الرئيس المبارك فينا * عندك اليوم للورى الكميآء

Wahai Presiden yg penuh berkah bagi kami | engkau hari ini laksana kimia bagi masyarakat

باليراع وبالسياسة فقتم * ونصرتم بذا جائت الأنبآء

Dengan perantara pena dan politikmu kau unggul | telah datang berita engkau menang dengannya

لا تبالوا بأنفس وبنين * في سبيل الأوطان نعم الفدآء
Jangan hiraukan jiwa dan anak-anak | demi tanah air alangkah indahnya tebusan itu

فستلقى من الرعايا قبولا * وسماعا لما تقوله الرؤسآء

Pasti kau jumpai dari rakyat kepercayaan | dan kepatuhan pada apa yang diucapkan para pemimpin

واعمروا للبلاد حسا ومعنى * وبرهنوا للملا أنكم أكفآء

Makmurkan untuk Negara pembangunan materiil dan spirituil | buktikan pada masyarakat bahwa kau mampu

أيد الله ملككم وكفاكم * كل شر تحوكه الأعدآء

Semoga Allah membantu kekuasaanmu dan mencegahmu | dari kejahatan yang direncanakan musuh-musuh

Dahulu, saat  kondisi Indonesia tengah kritis karena banyaknya pemberontakan, ia teguh.  Selain itu Indonesia masih dianaktirikan, tapi baginya Republik Indonesia merupakan pilihan utama.

Sumber : http://www.muslimoderat.net/2017/06/pbnu-bendera-merah-putih-amanat-rasulullah-melalui-mimpi-habib-idrus-salim-aljufri.html#ixzz5wIstAUcz

**********

Lantas apa yang diperbuat oleh khilafah:

Baru-baru ini kabar bahwa KSAD Jenderal Andika Perkasa tetap mempertahankan Enzo Allie sebagai  calon perwira militer.

Suara penolakan yang selama ini kita gaungkan sudah didengar oleh TNI.  Bukan saja kita warga negara biasa yang bukan siapa-siapa bersuara,  kalangan tokoh nasional sekelas Prof Mahfud MD,  Menhan Ryamizar dan Moeldoko juga ikut bersuara.

Kita lakukan ini bukan karena kebencian pada individu.  Bukan karena kita diskriminatif pada individu. Bukan sama sekali.

Kita sekali lagi sedang berada dalam garis demarkasi pertarungan dua ideologi yang sedang saling berhadapan. Dua ideologi yang lahir sejak jaman kemerdekaan.  Ideologi Pancasila dan Ideologi Khilafah.
Sejarah mencatat bagaimana berdarah-darah ibu pertiwi ini mempertahankan negara dari pemberontakan DI TII Kartosuwiryo di Jabar.  Juga Kahar Muzakar di Sulawesi.

Kita tahu bagaimana upaya pembunuhan oleh pendukung khilafah pada Presiden Soekarno saat sedang Sholat Idul Adha pada 1962. Peluru yang ditembakkan dari jarak dekat untung saja tidak mengenai tubuh Presiden Soekarno.  Padahal hanya 8 meter jaraknya atau beberapa shat dari barisan sholat ied itu.

Kita juga belajar dari sejarah bagaimana Presiden Mesir Anwar Sadat tewas diberondong peluru pada 6 Oktober 1981 oleh perwira militernya sendiri pada parade militer hari Nasional Mesir.  Presiden Anwar Sadat terkena tembakan di dada dari prajuritnya yang terpapar faham kelompok jihad islam.

L'histoire se repete kata orang Francis. Sejarah selalu berulang.  Tidak ada sesuatu yang baru di kolong langit ini.  Peristiwa ulangan itu sering terulang karena kita lengah dan menganggap enteng permasalahan ideologi. Kita memberi toleransi. Kita membuka pagar dan benteng pertahanan kita sendiri.

Kita bisa ada gambaran membayangkan bagaimana Enzo yang pulang ke rumahnya. Di Akmil kepalanya didoktrin tentang kecintaan negara kita.  Sesampai di rumah, ibunda tersayangnya terus berucap pemerintahan Jokowi ini thogut,  Islam Nusantara itu sesat. Pemerintah/rezim saat ini jahat, dholim dan curang.  Dan ucapan doktrin-doktrin lain yang buruk pada anaknya.

Sehingga anak semata wayangnya ini yang telah dipersiapkannya sejak kecil menjadi perwira sehingga diberikan latihan dan gemblengan fisik di atas rata-rata siswa SMA untuk menjadi perwira pembela agama. Pembela agama siapa? agama yang mana? Tentu agama yang diyakininya itu berafiliasi dengan akidah khilafah (HTI). Bukan ahlus sunnah dengan madzhab 4 imam dan guru besar imam Al Ghozali yang diemban NU.  Bukan Islam Nusantara.

Sayangnya,  kasus Enzo telah menjadi preseden buruk.  Kasus Enzo menjadi yurispundensi paling sahih bagi para anggota HTI dan faham radikal di seluruh Indonesia untuk tidak takut menyebarkan faham HTI dan radikal.

Hadiati Basjuni Allie menjadi contoh terbaik bahwa sekalipun dia menyebarkan kebencian dan pendukung HTl, ia tidak mendapat hukuman. Ia malah dapat bonus hadiah anak kebanggaannya menjadi calon jenderal di masa mendatang sekalipun selama  ini Hadiati menghembuskan suara kebencian pada pemerintah  dan kampanye faham HTI. Preseden  ini buruk  sekali.

Teman2 seperjuangan...
Gonggongan kita sudah sangat kencang. Kita sudah berjuang sekerasnya untuk memberitahu user TNI.  Kita menyalak kencang karena ini menyangkut nasib negara bangsa kita ke depan. Menyangkut nasib keberlangsungan Indonesia kedepan.

Tapi harus jujur saya akui,  dengan penerimaan Enzo masuk Akmil sekalipun terang benderang kita melihat warna asli ibu dan Enzo ini membuat saya kehilangan semangat untuk bersuara melawan isu khilafah,  radikalisme atau intoleransi.

Menurut saya tak lagi ada guna suara kita ini. Ketika dalam tataran eksekusi lagi-lagi semua seruan anti khilafah,  anti radikalisme itu ternyata manis di bibir saja. Jutaan tulisan dengan sejuta narasi soal HTI,  khilafah hanya jadi sampah ketika saat penentuan pilihan tolak atau rangkul, ternyata negara merangkul.

Saya kira,  tugas dan tanggung jawab kita sudah selesai soal ini.  Ketika perjuangan kita sebagai anjing penjaga republik berhasil membangunkan majikan kita, dan majikan kita memutuskan memasukkan musuh yang kita cium aromanya itu dalam rumah kita.  Maka hanya berdoa saja yang bisa kita lakukan.  Semoga dugaan kita keliru.

Sumber: Birgaldo Sinaga

Terimakasih untuk kalian yang segagasan dan sepemikiran dengan saya, mari kita ingatkan kita dekati pada anak muda adik-adik kita yang baru belajar akan islam dan ingin mengenal islam lebih dalam, kita kuatkan akidah kita dan orang-orang yang kita kenal. Salam dari al faqir

Wassalamu'alaikum wr.wb.


Sabtu, 10 Oktober 2015

TERBELAHNYA BULAN "AL-QOMAR"


Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh


بسم الله الرحمن الرحيم
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَبَعْدُ

 اقْتَرَبَتْ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ (1


Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan[1].

وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ (2

Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus."

وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ (3
Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya[2]

Diceritakan menjelang Hijrah, Rasulullah ditantang kalangan kafir Quraisy untuk menunjukkan bukti kenabiannya. Mereka mengatakan bahwa selema ini Muhammad tidak mampu menunjukkan bukti kenabiannya, walaupun cuma bukti kecil. Bukti yang diminta kaum kafir Quraisy tidak tanggung-tanggung, yaitu meminta Rasulullah membelah bulan. Rasulullah hanya bisa berdo'a menjawab permintaan tersebut. Dan Allah mengabulkan do'a kekasihnya itu. Sebagai mana diminta kau kafir Quraisy, bulan pun terbelah menjadi dua, cukup jauh sehingga puncak bukit Hira berada diantara kedua bagian bulan yang terbelah tersebut. Rasulullah bersabda, “Kamu semua telah menjadi saksi.”

Bukti nyata tersebut, walaupun membuat mereka tercengang, namun tidak membuat para penantang Rasulullah mengakui bukti kenabian Rasulullah. Mereka malah menuduh bahwa Rasulullah telah menggunakan sihir terhadap mereka.Namun, sebagian di antara mereka berjalan menuju pintu masuk kota Makkah. Saat menemui kafilah yang memasuki kota, mereka bertanya, “apakah kalian menyaksikan sesuatu yang aneh?” Para kafilah menjawab, “Ya kami menyaksikan bulan yang terbelah dua.”

Dan peristiwa besar lainnya saat bulan terbelah
Peristiwa yang berkenaan dengan raja Chakrawati Farmas ini terdokumentasi dalam naskah lama di Perpustakaan Kantor India, London dengan nomor: Arabic, 2807, 152-173. Ini dikutip di buku “Muhammad Rasulullah” oleh M. Hamidullah:
“Terdapat sebuah riwayat sangat tua di Malabar, Pantai Barat Daya dari India, bahwa Chakrawati Farmas, salah satu raja mereka, telah mengamati terbelahnya bulan, mukjizat dari nabi suci (saw) di Mekkah, dan setelah mempelajari hal tersebut, ia tahu bahwa itu adalah satu ramalan dari seorang Pembawa Pesan Tuhan dari Arabia, dia menugaskan anak lelakinya sebagai pemimpin dan menugaskan dia untuk menemuinya. Dia memeluk agama Islam di tangan Nabi saw, dan ketika pulang ke negerinya, di bawah arahan Nabi, dia wafat di pelabuhan Zafar, Yemen, dimana terdapat makam dari “Raja Orang India” dengan iman yang dikunjungi selama berabad-abad.”

Manuskrip tua di perpustakaan kantor India juga berisi keterangan terperinci lainnya tentang raja Chakrawati Farmas dan perjalanannya. Peristiwa terbelahnya bulan ini disebutkan dalam al-Qur’an, Surah Al-Qamar (54), ayat 1-3. 87 tahun, usia Raja Valiyathampuram dari Kodungallur di Pusat Kerala adalah salah satu keturunan raja Cheraman Perumal [yang dikenal sebagai raja Chakrawati Farmas], orang Indian pertama yang memeluk agama Islam pada awal abad ke-7. Dalam wawancara berikut yang diambil oleh A U Asif di Ernakulam, dia mengetahui secara detil tentang leluhur awalnya dan masjid paling tua dari daratan India. Dia juga meminta orang Indian Utara untuk datang ke Kerala dan melihat bagaimana orang-orang dengan agama berbeda hidup di situ selama berabad-abad dengan atmosfer harmoni, persaudaraan dan damai. Bagaimana pendapat anda tentang buyut Cheraman Perumal? Cheraman Perumal tidak hanya raja dan leluhur terhebatku, tapi orang India pertama yang datang ke dalam pelukan Agama Islam. Dia sebenarnya orang yang diberkahi Islam dan masjid pertama di India. Ini terjadi bahkan sebelum kedatangan Muhammad bin Qasim dan Mahmud al-Ghaznavi. Ini memperlihatkan bahwa Agama Islam tidak datang ke India dengan pedang.

Lihat bawah Masjid Cheraman Juma (Masjid), sebelum renovasi dan gambar sesudah renovasi, Kodungallur, Kerala. Masjid Cheraman Juma diberi nama sesuai dengan orang India pertama masuk agama Islam, raja Cheraman Perumal Chakrawati Farmas. Ini dibangun pada 629 M oleh Malik Ibn Dinar yang memimpin kelompok yang tiba di India. Dan ini mengokohkan satu fakta bahwa konversi orang India ke agama Islam di India tidak menggunakan kekuatan. Kejadian yang menimpa Raja Malabar diatas, telah jauh di prediksikan oleh salah satu Kitab Ramalan Masa Depan agama Hindu, yang bernama Bhavisya Puran.

Bhavisya Puran adalah ramalan dalam bahasa sansakerta. Arti singkatnya adalah “Kitab Ramalan Masa Depan.” Sejak ajaran Hindu memiliki basis di India, bahkan hingga sekarang, telah diwariskan secara turun temurun bahwa kenabian atau utusan akan lahir di negara India itu sendiri. Kepercayaan ini bertentangan dengan Kitab Bhavisya Puran itu sendiri yang mengatakan bahwa Guru Besar (Great Master) akan muncul di luar negara India (mlechcha acharya) dan tinggal di daerah berpasir (marusthal). Ia akan bernama Mahaaamad. Dalam suatu paragraph singkat yang terdiri dari 18 baris syair, kata Mahaamad disebutkan sebanyak lima kali. Terdapat informasi yang menarik dalam Bhavishya Purana, bahwa Mahaamad akan menampakan tandanya pada Bhoj, penguasa dari Dhar, dan dia akan menbangun sebuah agama yang membolehkan umatnya memakan daging, dengan perintah dari Ishwar atau Tuhan.

NASA mempublikasi foto-foto sebagaimana di bawah ini.
167
Foto: NASA
168
Foto: NASA
Dan yang mana telah ada bukti nyata dari badan antariksa juga astronot yang melihat secara langsung...
 
Musa Pidcock yang sebelumnya beragama Katolik. Sebagai catatan, David Musa Pidcock sekarang menjabat sebagai ketua “British Muslims Party”. Cerita masuk Islamnya David Pidcock menjadi bagian penting untuk meyakinkan bahwa pendaratan manusia di bulan bukan sesuatu “hoax”.
Secara ringkas masuk Islamnya David Pidcock dapat dikisahkan sebagai berikut (banyak website yang mengangkat cerita masuk Islamnya David Pidcock yang dikaitkan dengan bulan telah terbelah). Ketika dia (sebelum masuk Islam) sedang meneliti agama-agama yang ada, seorang teman memberinya sebuah Al-Qur’an terjemahan dalam bahasa Inggris.

Ketika dia buka dan kebetulan yang terbuka pertama kali adalah surat Al-Qamar dan membacanya “Hari Akhir sudah dekat dan bulan telah terbelah”. Membaca ayat ini, dia berguman “bulan telah terbelah?” Dia lalu berhenti membaca dan tidak membukanya lagi. Kemudian pada suatu hari, sementara dia sedang menonton acara televisi BBC, penyiar sedang berbincang-bincang dengan tiga ilmuan Amerika Serikat, dan penyiar menyalahkan Amerika karena telah menghabiskan dana lebih dari milyaran dolar untuk proyek ruang angkasanya, sementara pada waktu yang sama jutaan manusia berada dalam kemiskinan.

Ilmuan-ilmuan tersebut mencoba menjelaskan mengapa eksplorasi ruang angkasa begitu penting. Ilmuan tersebut menjelaskan bahwa perjalanan ke bulan menelan dana sekitar 100 milyar dolar. Penyiar berkomentar: “untuk menancapkan bendera Amerika di bulan anda menghabiskan uang sebanyak itu?”. Ilmuan-ilmuan tersebut menyatakan bahwa uang sebanyak itu dihabiskan karena mereka mencoba mempelajari struktur batuan bulan untuk melihat kesamaan yang dimiliki bulan dengan bumi, dan kata mereka, mereka terkejut mendapati sebuah “belt of rocks” yang memanjang dari permukaan bulan menuju ke kedalaman.

Karena sangat keterkejutaanya, mereka berikan informasi tersebut pada ahli geologi, yang juga terkejut, dan berkesimpulan bahwa hal ini tidak akan terjadi kalau bulan tidak pernah terbelah dan menyatu kembali.
bulan-terbelah-6
Bulan pernah terbelah

Dia lalu berguman “Ini pasti sebuah agama yang benar”, dan surat Al-Qamar yang sebelumnya merupakan penyebab bagi dia tidak percaya pada Islam, sekarang surat tersebut sebagai alasan bagi dia memeluk Islam. Bagi sebagian orang yang meragukan (tidak percaya) terhadap peristiwa pendaratan manusia di bulan, mungkin bisa direnungkan pertanyaan penulis berikut: “Mungkinkan Allah memberikan hidayah pada seseorang melalui sesuatu “hoax” (kebohongan) ?”.

Dari satu sisi peristiwa pendaratan manusia di bulan telah memberikan bukti bahwa bulan pernah terbelah yang diyakini merupakan mukjizat Nabi Muhammad seperti yang disebutkan pada kitab Hadist. Di sisi lain peristiwa pendaratan manusia di bulan juga dapat dikaitkan erat dengan Al Qur’an surat Al-Qamar ayat 1 jika dilihat dari beberapa aspek yang terkait dengan fenomena yang terkait dengan peristiwa pendaratan tersebut.

Tetapi memang orang-orang yang memang beruntunglah jika mengimani akan hal tersebut, karna dengan bukti sebesar dan senyata itu mereka yang tidak mengimaninya berarti memang telah mati pemikiran dan hatinya akan Nabi Muhammad SAW, dan atas apa yang dibawanya untuk ummat dimuka bumi ini sebagai rohmatan lil 'alamiin.

NB: [1].Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan "terbelahnya bulan" ialah suatu mukjizat Nabi Muhammad SAW.
[2]. Maksudnya bahwa segala urusan itu pasti berjalan sampai waktu yang telah ditetapkan terjadinya, seperti: urusan Rasulullah dalam meninggikan kalimat Allah pasti sampai pada akhirnya yaitu kemenangan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Sedang urusan orang yang mendustakannya pasti sampai pula pada akhirnya, yaitu kekalahan di dunia dan siksaan di akhirat.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh


Pokok-pokok isinya :
1. Keimanan:
Pemberitaan bahwa datangnya hari kiamat sudah dekat, semua yang ada pada alam adalah dengan ketetapan Allah; kehendak Allah pasti berlaku; tiap-tiap pekerjaan manusia dicatat oleh malaikat.
2. Kisah-kisah:
Kisah kaum yang mendustakan rasul-rasul di masa dahulu, seperti kaum Nuh, 'Aad, Tsamud dan Fir'aun.
3. Dan lain-lain:
Orang-orang kafir dikumpulkan di akhirat dalam keadaan hina dan akan menerima balasan yang setimpal; celaan terhadap orang-orang yang tidak memperhatikan ayat- ayat Al Quran.

Rabu, 29 Oktober 2014

Do'a Qunut dan Hukumnya

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

بسم الله الرحمن الرحيم
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَبَعْدُ



Dari shohih turmudzi, berkenaan tentang Qunut:
1.       Dalam sholat subuh Nabi Muhammad tidak pernah meninggalkan membaca Qunut,” lam yazal la yaqnut.”
2.       Dan dalam sholat witir (fi akhiri romadlon) pada lima belas hari terakhir Rosululloh juga tidak pernah meninggalkan membaca do’a qunut.
3.       Adalah qunut nazilah, adapun yang ketiga inilah yang sering kali dipakai sebagai dasar oleh orang-orang yang mengaku ahlus sunnah akan tetapi melenceng dan jauh dari sunnah. Padahal qunut nazilah ini dilakukan oleh Rosululloh selama musim “pageblug” orang jawa bilang (panca roba dan panca baya), dan itupun dilaksanakan pada sholat lima waktu, adapun Rosululloh meninggalkan qunut nazilah waktu itu pada saat sholat Dzuhur insyaAlloh, bukannya pada saat sholat subuh.
Sudah barang tentu dan jelas demikian detail para shohabat menyampaikan riwayat dan para perowi (penyampai riwayat) adalah orang-orang yang dapat dipercaya sehingga shohih, akan tetapi dipleset-plesetkan dan disalah gunakan saat tidak utuh sebuah hadits tersebut disampaikan dan digunakan sebagai dalil bagi para perusak islam itu sendiri. Jangan sampai kita dan orang disekitar kita terhasut dan terpengaruh oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan menyesatkan meski berpakaian bak layaknya orang arab yang sholih dan memiliki bekas di dahi layaknya ahli sujud.
Sudah semestinya kita sebagai penerus sunnah Nabi yang mengharap syafa’at di hari qiyamat dan di padang mahsyar kelak oleh beliau Nabi Muhammad Sollallohu ‘alaihi wa Sallam, kita harusnya melaksanakan sunnah-sunnahnya dan menjadi orang yang juga disayanginya... ^_^             
Seperti yang telah disabdakan oleh baginda Nabi :
“barang siapa mencintai sunnah-Ku(rosululloh) maka sama halnya mencintaiku, dan barang siapa mencintai-Ku maka bersama-kulah di syurga tempatnya”.
 
                Dan rosulululloh memberi contoh berkenaan tentang do'a qunut:

مَا زَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ يَقْنُتُ فِيْ صَلاَةِ الْغَدَاةِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا


Dikeluarkan oleh ‘Abdurrozzaq dalam Al Mushonnaf 3/110 no.4964, Ahmad 3/162, Ath-Thohawy dalam Syarah Ma’ani Al Atsar 1/244, Ibnu Syahin dalam Nasikhul Hadits Wamansukhih no.220, Al-Hakim dalam kitab Al-Arba’in sebagaimana dalam Nashbur Royah 2/132, Al-Baihaqy 2/201 dan dalam Ash-Shugro 1/273, Al-Baghawy dalam Syarhus Sunnah 3/123-124 no.639, Ad-Daruquthny dalam Sunannya 2/39, Al-Maqdasy dalam Al-Mukhtaroh 6/129-130 no.2127, Ibnul Jauzy dalam At-Tahqiq no.689-690 dan dalam Al-‘Ilal Al-Mutanahiyah no.753 dan Al-Khatib Al-Baghdady dalam Mudhih Auwan Al Jama’ wat Tafriq 2/255 dan dalam kitab Al-Qunut sebagaimana dalam At-Tahqiq 1/463.

Do’a qunut memang dihukumi sunnah, akan tetapi masuk kategori sunnah ab’ad yang dalam pelaksanaannya tidak pernah ditinggalkan oleh beliau Baginda Nabi Muhammad Sollallohu ‘alaihi wa Sallam. Jadi barang siapa yang mengatakan bahwasanya do’a qunut itu dilarang adalah orang yang tidak mengerti akan agama tetapi berlagak, sok dan menganggap diri mereka paling benar tetapi tidak menjalankan sunnah Nabi seperti yang mereka serukan bahwa mereka adalah golongan paling benar, Rosululloh bersabda :
“ ikhtilafu ummati rohmatun.”
Artinya: perbedaan dalam ummatku adalah rohmah

Bukan perselisihan dan pertikaian yang diinginkan oleh Baginda Nabi Muhammad, melainkan perbedaan yang dapat memberi warna, cara pandang dan pemikiran dalam islam itu sendiri, sehingga seperti adanya empat madzhab yang berbeda pemikiran, toleransi hukum dan sebagainya, akan tetapi kesemuanya adalah benar, tinggal bagaimana, ditempat, daerah dan lain-lain bagi para pengikut madzhab ingin menggunakan madzhab yang mana, sepertihalnya di Indonesia adalah mayoritas pengikut madzhab Syafi’I, tentunya dengan melihat alam sekitar, budaya dan beberapa kategori di atas  dari penduduk indonesialah para ‘Alim dan Sholih memilih madzhab Syafi’i.

Dari ke empat madzhab tidak ada yang tidak zuhud dan ma’rifat billah, mereka Imam madzhab sangatlah dekat dan bertaqwa kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, jadi barang siapa merendahkan dan menghina mereka dengan mengatakan ajaran mereka bid’ah, syirik dan sebagainya pastilah Alloh benci terhadap mereka yang mengatakan hal demikian, jadi jangan sekali-kali sedikitpun meremehkan para Imam madzhab.

Kembali kepada topik, sholat subuh dengan do’a qunutnya adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan meskipun sunnah adalah hukum dari do’a qunut itu sendiri, akan tetapi Imam Syafi’i memberikan fatwa bahwasanya siapa yang meninggalkan do’a qunut harus melakukan sujud syahwi. Jadi bagaimana bisa ada seseorang yang bisa mengatakan bahwa do’a qunut adalah bid’ah apalagi haram, bodoh ataukah pintar menjerumuskan orang yang demikian terhadap sesama ummat muslim?. Sekali lagi kita harus menjaga diri kita dan orang yang ada disekitar kita dari hasutan, tipuan yang dapat menjerumuskan kita dan menjauhkan kita dari apa yang diajarkan oleh Rosululloh Sollallohu ‘alaihi wa Sallam.

Dari apa yang telah disampaikan kiranya dapat bermanfaat dan diambil kesimpulan dari paparan diatas, yakni kita sebagai penganut madzhab Syafi’i hendaknya tidak meninggalkan do’a qunut pada saat melaksanakan sholat subuh dan tanpa rasa ragu mengatakan no (tidak) pada orang yang membujuk kita meninggalkan qunut karena kita sudah tahu hukum dari qunut itu sendiri....^_^

Kiranya sekian yang dapat saya sampaikan, salah dan khilaf dari uraian artikel diatas semata dari saya pribadi, dan kebaikan serta benar hanya pertolongan dari Alloh semata, semoga Alloh tetap menuntun kita pada jalan yang lurus, semoga Rosululloh senantiasa menjadi kecintaan kita dan kesayangan kita yang akan memberikan kita syafatnya kelak di yaumil qiyamah.


Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

 

Sabtu, 09 Agustus 2014

Isa Bukanlah Tuhan

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
 
بسم الله الرحمن الرحيم
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَبَعْدُ
 

Pembahasan kali ini masih berkenaan tentang keutuhan yang harus dilakukan dalam membangun aqidah, yakni aqidah yang benar dan diridloi oleh Allah Subhanahu Wata’ala, bukan membangun dan menciptakan aqidah yang menyimpang dan mendustakannya.

وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّي إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ *
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib."

مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلاَّ مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنْ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنتُ عَلَيْهِمْ شَهِيداً مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ *
Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.

Surat Al Maa'idah mengemukakan bagaimana seharusnya orang mukmin bersikap terhadap sesamanya maupun terhadap orang bukan mukmin; manfaat memenuhi janji prasetia terhadap Allah, perjanjian yang dilakukan oleh sesama manusia, dan ketauhidan Allah, yang mana apabila kita memenuhinya maka Allah yang maha memenuhi janji akan memberikan yang telah dijanjikannya kepada kita yakni berupa kemuliaan yang pasti akan kita perolehi jika tidak di dunia pasti di akhirat kelak.

Jadi, barang siapa yang mengatakan bahwa Isa putera Maryam adalah tuhan (yesus), maka mereka adalah orang yang paling merugi dan tersesat, bagaimana mungkin tidak tersesat kalau Isa ‘Alaihissalam sendiri berkata bahwa,” Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, orang bodohlah yang menyesatkan dirinya sendiri kedalam kenistaan dan kekufuran yang menyembah orang yang diserupakan kepada Nabi Isa, AS. Dan meskipun itu memang benar Isa putera Maryam adanya yang diletakkan di salib, tetaplah dia hanya manusia sama seperti kita, apa kurang jelas dengan Allah memberikan firman-Nya tersebut agar kita tahu dan yakin bahwa para pendusta agama sangatlah jelas adanya, bahkan dalam islam sekalipun. Karenanya Allah memerintahkan agar kita saling mengingatkan dan saling menasehati dalam kebaikan, juga agar kita mau berdakwah menyampaikan Ayat Allah dengan benar tanpa ditambah dan dikurangi walau satu ayat, “sampaikanlah (yang kau dapat ) dariku walau satu ayat ,” sabda Nabi.
Para pendusta sangatlah dimurkai oleh Alloh Subhanahu Wata’ala, sehingga Alloh banyak berfirman, sehingga Rasulullohpun banyak bersabda dalam haditsnya, namun saya hanya mengambil salah satunya saja :




Artinya
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : "Rasulullah bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Anak Adam (manusia) menyakiti Aku dengan mencaci maki tahun, dan Akulah tahun. Dan di tangankulah (Allah) segala urusan, Aku balik siang dan malamnya". (HR. Bukhari).
Pada hadits di atas memang hanya disebutkan tentang caci maki tahun dan hari (masa), tetapi Allah mengibaratkan atas segala hal yang didustakan oleh manusia tentang segala hal berkenaan dengan-Nya, maka Allah sangatlah membencinya, apalagi dengan mendustakan atas keesaan Allah Subhanahu Wata’ala.
Para pendusta menggunakan segala cara untuk menyesatkan ummat islam, mereka juga mengatakan dan memberi sebutan bagi jamaahnya sebagai gembala, dan kita ummat islam dan selain mereka adalah domba yang tersesat. Maka karenanya kita haruslah membentengi bujuk rayu mereka yang sering kali dengan menggunakan materi dan kesenangan duniawi sehingga menggiyurkan bagi orang yang tidak kuat imannya.
Sekali lagi saya katakan aqidah musti bener, dan sekali lagi aqidah harus benar sehingga harus ditanamkan sedini mungkin. Kiranya sekian yang dapat disampaikan hamba Allah yang berusaha ikut mensyiarkan agama agama Allah yang mulia, tidak dipaksakan dan tidak direndahkan dengan membagi-bagikan sesuatu untuk menarik jamaah agar memeluknya. Mohon maaf atas segala khilaf dan kekurangan dari saya, ihdinas shiroothol mustaqim, astaghfirulloha min qoulin bilaa ‘amalin.       

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh