Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
بسم الله الرحمن الرحيم
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَبَعْدُ
اقْتَرَبَتْ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ (1
Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan[1].
وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ (2
Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus."
وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ (3
Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap
urusan telah ada ketetapannya[2] Diceritakan menjelang Hijrah, Rasulullah ditantang kalangan kafir Quraisy untuk menunjukkan bukti kenabiannya. Mereka mengatakan bahwa selema ini Muhammad tidak mampu menunjukkan bukti kenabiannya, walaupun cuma bukti kecil. Bukti yang diminta kaum kafir Quraisy tidak tanggung-tanggung, yaitu meminta Rasulullah membelah bulan. Rasulullah hanya bisa berdo'a menjawab permintaan tersebut. Dan Allah mengabulkan do'a kekasihnya itu. Sebagai mana diminta kau kafir Quraisy, bulan pun terbelah menjadi dua, cukup jauh sehingga puncak bukit Hira berada diantara kedua bagian bulan yang terbelah tersebut. Rasulullah bersabda, “Kamu semua telah menjadi saksi.”
Bukti nyata tersebut, walaupun membuat mereka tercengang, namun tidak membuat para penantang Rasulullah mengakui bukti kenabian Rasulullah. Mereka malah menuduh bahwa Rasulullah telah menggunakan sihir terhadap mereka.Namun, sebagian di antara mereka berjalan menuju pintu masuk kota Makkah. Saat menemui kafilah yang memasuki kota, mereka bertanya, “apakah kalian menyaksikan sesuatu yang aneh?” Para kafilah menjawab, “Ya kami menyaksikan bulan yang terbelah dua.”
Dan peristiwa besar lainnya saat bulan terbelah
Peristiwa yang berkenaan dengan raja Chakrawati Farmas ini terdokumentasi dalam naskah lama di Perpustakaan Kantor India, London dengan nomor: Arabic, 2807, 152-173. Ini dikutip di buku “Muhammad Rasulullah” oleh M. Hamidullah:
“Terdapat sebuah riwayat sangat tua di Malabar, Pantai Barat Daya dari India, bahwa Chakrawati Farmas, salah satu raja mereka, telah mengamati terbelahnya bulan, mukjizat dari nabi suci (saw) di Mekkah, dan setelah mempelajari hal tersebut, ia tahu bahwa itu adalah satu ramalan dari seorang Pembawa Pesan Tuhan dari Arabia, dia menugaskan anak lelakinya sebagai pemimpin dan menugaskan dia untuk menemuinya. Dia memeluk agama Islam di tangan Nabi saw, dan ketika pulang ke negerinya, di bawah arahan Nabi, dia wafat di pelabuhan Zafar, Yemen, dimana terdapat makam dari “Raja Orang India” dengan iman yang dikunjungi selama berabad-abad.”
Manuskrip tua di perpustakaan kantor India juga berisi keterangan terperinci lainnya tentang raja Chakrawati Farmas dan perjalanannya. Peristiwa terbelahnya bulan ini disebutkan dalam al-Qur’an, Surah Al-Qamar (54), ayat 1-3. 87 tahun, usia Raja Valiyathampuram dari Kodungallur di Pusat Kerala adalah salah satu keturunan raja Cheraman Perumal [yang dikenal sebagai raja Chakrawati Farmas], orang Indian pertama yang memeluk agama Islam pada awal abad ke-7. Dalam wawancara berikut yang diambil oleh A U Asif di Ernakulam, dia mengetahui secara detil tentang leluhur awalnya dan masjid paling tua dari daratan India. Dia juga meminta orang Indian Utara untuk datang ke Kerala dan melihat bagaimana orang-orang dengan agama berbeda hidup di situ selama berabad-abad dengan atmosfer harmoni, persaudaraan dan damai. Bagaimana pendapat anda tentang buyut Cheraman Perumal? Cheraman Perumal tidak hanya raja dan leluhur terhebatku, tapi orang India pertama yang datang ke dalam pelukan Agama Islam. Dia sebenarnya orang yang diberkahi Islam dan masjid pertama di India. Ini terjadi bahkan sebelum kedatangan Muhammad bin Qasim dan Mahmud al-Ghaznavi. Ini memperlihatkan bahwa Agama Islam tidak datang ke India dengan pedang.
Lihat bawah Masjid Cheraman Juma (Masjid), sebelum renovasi dan gambar sesudah renovasi, Kodungallur, Kerala. Masjid Cheraman Juma diberi nama sesuai dengan orang India pertama masuk agama Islam, raja Cheraman Perumal Chakrawati Farmas. Ini dibangun pada 629 M oleh Malik Ibn Dinar yang memimpin kelompok yang tiba di India. Dan ini mengokohkan satu fakta bahwa konversi orang India ke agama Islam di India tidak menggunakan kekuatan. Kejadian yang menimpa Raja Malabar diatas, telah jauh di prediksikan oleh salah satu Kitab Ramalan Masa Depan agama Hindu, yang bernama Bhavisya Puran.
Bhavisya Puran adalah ramalan dalam bahasa sansakerta. Arti singkatnya adalah “Kitab Ramalan Masa Depan.” Sejak ajaran Hindu memiliki basis di India, bahkan hingga sekarang, telah diwariskan secara turun temurun bahwa kenabian atau utusan akan lahir di negara India itu sendiri. Kepercayaan ini bertentangan dengan Kitab Bhavisya Puran itu sendiri yang mengatakan bahwa Guru Besar (Great Master) akan muncul di luar negara India (mlechcha acharya) dan tinggal di daerah berpasir (marusthal). Ia akan bernama Mahaaamad. Dalam suatu paragraph singkat yang terdiri dari 18 baris syair, kata Mahaamad disebutkan sebanyak lima kali. Terdapat informasi yang menarik dalam Bhavishya Purana, bahwa Mahaamad akan menampakan tandanya pada Bhoj, penguasa dari Dhar, dan dia akan menbangun sebuah agama yang membolehkan umatnya memakan daging, dengan perintah dari Ishwar atau Tuhan.
NASA mempublikasi foto-foto sebagaimana di bawah ini.
Foto: NASA
Dan yang mana telah ada bukti nyata dari badan antariksa juga astronot yang melihat secara langsung...Musa Pidcock yang sebelumnya beragama Katolik. Sebagai catatan, David Musa Pidcock sekarang menjabat sebagai ketua “British Muslims Party”. Cerita masuk Islamnya David Pidcock menjadi bagian penting untuk meyakinkan bahwa pendaratan manusia di bulan bukan sesuatu “hoax”.
Secara
ringkas masuk Islamnya David Pidcock dapat dikisahkan sebagai berikut
(banyak website yang mengangkat cerita masuk Islamnya David Pidcock yang
dikaitkan dengan bulan telah terbelah). Ketika dia (sebelum masuk
Islam) sedang meneliti agama-agama yang ada, seorang teman memberinya
sebuah Al-Qur’an terjemahan dalam bahasa Inggris.
Ketika
dia buka dan kebetulan yang terbuka pertama kali adalah surat Al-Qamar
dan membacanya “Hari Akhir sudah dekat dan bulan telah terbelah”.
Membaca ayat ini, dia berguman “bulan telah terbelah?” Dia lalu berhenti
membaca dan tidak membukanya lagi. Kemudian pada suatu hari, sementara
dia sedang menonton acara televisi BBC, penyiar sedang
berbincang-bincang dengan tiga ilmuan Amerika Serikat, dan penyiar
menyalahkan Amerika karena telah menghabiskan dana lebih dari milyaran
dolar untuk proyek ruang angkasanya, sementara pada waktu yang sama
jutaan manusia berada dalam kemiskinan.
Ilmuan-ilmuan
tersebut mencoba menjelaskan mengapa eksplorasi ruang angkasa begitu
penting. Ilmuan tersebut menjelaskan bahwa perjalanan ke bulan menelan
dana sekitar 100 milyar dolar. Penyiar berkomentar: “untuk menancapkan
bendera Amerika di bulan anda menghabiskan uang sebanyak itu?”.
Ilmuan-ilmuan tersebut menyatakan bahwa uang sebanyak itu dihabiskan
karena mereka mencoba mempelajari struktur batuan bulan untuk melihat
kesamaan yang dimiliki bulan dengan bumi, dan kata mereka, mereka
terkejut mendapati sebuah “belt of rocks” yang memanjang dari permukaan
bulan menuju ke kedalaman.
Karena
sangat keterkejutaanya, mereka berikan informasi tersebut pada ahli
geologi, yang juga terkejut, dan berkesimpulan bahwa hal ini tidak akan
terjadi kalau bulan tidak pernah terbelah dan menyatu kembali.
Dia
lalu berguman “Ini pasti sebuah agama yang benar”, dan surat Al-Qamar
yang sebelumnya merupakan penyebab bagi dia tidak percaya pada Islam,
sekarang surat tersebut sebagai alasan bagi dia memeluk Islam. Bagi
sebagian orang yang meragukan (tidak percaya) terhadap peristiwa
pendaratan manusia di bulan, mungkin bisa direnungkan pertanyaan penulis
berikut: “Mungkinkan Allah memberikan hidayah pada seseorang melalui
sesuatu “hoax” (kebohongan) ?”.
Dari
satu sisi peristiwa pendaratan manusia di bulan telah memberikan bukti
bahwa bulan pernah terbelah yang diyakini merupakan mukjizat Nabi
Muhammad seperti yang disebutkan pada kitab Hadist. Di sisi lain
peristiwa pendaratan manusia di bulan juga dapat dikaitkan erat dengan
Al Qur’an surat Al-Qamar ayat 1 jika dilihat dari beberapa aspek yang
terkait dengan fenomena yang terkait dengan peristiwa pendaratan
tersebut.
Tetapi memang orang-orang yang memang beruntunglah jika mengimani akan hal tersebut, karna dengan bukti sebesar dan senyata itu mereka yang tidak mengimaninya berarti memang telah mati pemikiran dan hatinya akan Nabi Muhammad SAW, dan atas apa yang dibawanya untuk ummat dimuka bumi ini sebagai rohmatan lil 'alamiin.
Tetapi memang orang-orang yang memang beruntunglah jika mengimani akan hal tersebut, karna dengan bukti sebesar dan senyata itu mereka yang tidak mengimaninya berarti memang telah mati pemikiran dan hatinya akan Nabi Muhammad SAW, dan atas apa yang dibawanya untuk ummat dimuka bumi ini sebagai rohmatan lil 'alamiin.
NB: [1].Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan "terbelahnya bulan" ialah suatu mukjizat Nabi Muhammad SAW.
[2]. Maksudnya bahwa segala urusan itu pasti berjalan sampai waktu yang telah ditetapkan terjadinya, seperti: urusan Rasulullah dalam meninggikan kalimat Allah pasti sampai pada akhirnya yaitu kemenangan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Sedang urusan orang yang mendustakannya pasti sampai pula pada akhirnya, yaitu kekalahan di dunia dan siksaan di akhirat.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Pokok-pokok isinya :
1. Keimanan:
Pemberitaan bahwa datangnya hari kiamat sudah dekat, semua yang ada pada alam adalah dengan ketetapan Allah; kehendak Allah pasti berlaku; tiap-tiap pekerjaan manusia dicatat oleh malaikat.
2. Kisah-kisah:
Kisah kaum yang mendustakan rasul-rasul di masa dahulu, seperti kaum Nuh, 'Aad, Tsamud dan Fir'aun.
3. Dan lain-lain:
Orang-orang kafir dikumpulkan di akhirat dalam keadaan hina dan akan menerima balasan yang setimpal; celaan terhadap orang-orang yang tidak memperhatikan ayat- ayat Al Quran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar