Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Kali ini kita mengangkat tema tentang sujud tilawah, mungkin teman-teman sudah banyak yang sudah tahu, tapi suatu ilmu yang sudah diketahui akan tambah-dan bertambah lagi pemahamannya saat diulangi, jadi jangan pernah merasa bosan dengan yang namanya mencari ilmu atau menghadiri majlis ilmu.......^_^
Apa Keutamaan Sujud Tilawah ?
Keutamaan sujud tilawah termaktub dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda: “Jika Adam membaca ayat sajadah, maka setan menjauh seraya menangis dan berkata, “celaka aku (setan). Anak Adam diperintahkan untuk sujud, maka ia bersujud sehingga akan mendapatkan surga. Sementara aku (setan ) diperintahkan sujud akan tetapi aku menolak, maka bagiku neraka.” (Riwayat Muslim dan Ibnu Majah)
Sesuai dengan namanya, sujud ini berkaitan erat dengan tilawah (membaca) ayat-ayat Al Qur an. ” Sebuah sujud yang disyariatkan Allah swt dan Rasul-Nya sebagai bentuk ubudiyah kepada Allah dikala membaca ayat-ayat suci Al Qur an dan menyimaknya, untuk mendekatkan diri kepada-Nya, menampakkan ketundukan di hadapan keagungan-Nya dan kehinaan di hadapan-Nya.” Jelas Syaikh Shaleh al-Fauzan RA dalam al-mulakhkhash al-Fiqhi (1/180). Ayat-ayat yang dimaksud sering kali disebut ayat sajdah (sujud) dan berjumlah 14 ayat dalam Al Qur an.
Memang benar sujud tilawah hukumnya sunnah sehingga bila tidak dikerjakan tidak berdosa, tapi dengan melihat keutamaan besar yang dijanjikan dalam hadits, tentunya tidak boleh dilewatkan saja oleh setiap Muslim. Dikatakan oleh Imam Ibnu Qayyim rahimahullah terbagi menjadi dua. Pertama, berisi akhbaar (berita) dari Allah Ta’ala tentang sujudnya seluruh makhluq kepada-Nya baik secara umum atau khusus yang dilakukan oleh kaum Mukminin yang bersujud karena takut kepada Allah Ta’ala. Maka disunnahkan bagi pembaca atau yang menyimak untuk menyerupai mereka itu ketika membaca ayat sajdah atau menyimaknya.
“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami adalahorang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertsabih serta memuji Rabbnya sedang merka tidakmenyombongkan diri.” (As- sajdah: 15)Kedua, ayat-ayat yang memang berisi perintah (awaamir) untuk bersujud kepada AllahTa’ala, semisal ayat terakhir pada surat Al-‘Alaq yang pastinya ikhwani semua sudah hafal. Kalau belum hafal , dihafalin ya!. Fokus lagi ya!, perhatikan ayat berikut, “Sekali-kali jangan. Janganlah kamu patuh kepadanya dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Rabbmu).” (Al-‘Alaq : 19)
Saat ini ayat-ayat sajdah sudah diberi tanda pada akhir ayatnya, dengan tanda atau tulisan sajdah.
Tata Cara Pelaksanaan Sujud TilawahDalam melaksanakan sujud tilawah tidak ada syarat-syarat seperti shalat pada umumnya, seperti bersuci dan menghadap kiblat, karena sujud tilawah bukan sholat. Diriwayatkan Imam Bukhari secara muallaq, bahwa Ibnu Umar melakukan sujud tilawah tanpa wudlu (tidak bersuci), namun apabila dikerjakan dengan bersuci (memiliki wudlu) dan menghadap kiblat itu akan lebih utama.
Sujud tilawah dilakukan dalam shalat fardhu maupun sunnah (menjadi imam atau ketika sholat munfarid) juga pada saat diluar shalat, ketika kamu bertadarus, membaca ayat-ayat Al Qur an diwaktu luang dan kebetulan kamu membaca ayat sajdah, maka dianjurkan melakukan sujud tilawah.
Adapun bacaan dari sujud tilawah bisa dengan membaca bacaan seperti saat sujud ketika sholat subhana rabbiyal a’la wa bihamdihi, atau bacaan-bacaan lain yang juga berasal dari Nabi Muhammad saw, atau dengan bacaan-bacaan berikut:
Sajada wajhiya lilladzii kholaqahu wa showwarahu wa syaqqa sam’ahu wa bashorahu bihaulihi wa quwwatihi. Atau dengan bacaan yang berikut ini,
Allahumma ahthuth ‘annii biha wizran waktublii biha ajran waj’alhaa ‘indaka dzukhran.
Bagaimana ........ sudah paham kan......^_^
Budaya di MasyarakatSujud tilawah yang memiliki keutamaan sehingga tidak boleh dianggap remeh ini semestinya menjadi penggugah kita semua untuk bersemangat melaksanakan sunnah bersujud saat membaca ayat sajdah, dan sunnah-sunnah yang lain sesuai yang telah diajarkan oleh Baginda Nabi. Disayangkan kalau sampai lupa melaksanakannya, apalagi sampai-sampai tidak pernah membaca al-Qur an...... waduh nggak siip tuh, rugiiiiiii orang islam membaca kitab sucinya sendiri nunggu kalau Ramadlon. Apalagi yang tidak pernah, rugi banget tuh orang, bagaimana mau sujud tilawah, baca Qur an nunggu Ramadlan iya kalau kebagian baca atau menyimak, tadarusan saja tidak setiap hari berangkat. He he he.................payah-payah.Dan praktek yang terjadi di masyarakat kebanyakan, saat membaca atau yang menyimak hanya membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir sebanyak tiga kali kemudian diakhiri dengan hauqolah. Mungkin di daerahmu atau kotamu juga terjadi, bisa dicoba untuk berdakwah lho untuk mengingatkan agar tidak cuma membaca seperti ini: subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallahu Allahu Akbar 3X, dan diakhiri dengan bacaan laa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim.Perlu diketahui bahwasanya Allah memberi banyak jalan dan pintu kebaikan. Sehingga semakin tinggi ilmu seseorang maka semakin banyak pintu kebaikan yang diketahuinya dan diamalkannya dengan ikhlas. Cukuplah kiranya saya berbagi pengetahuan dengan anda sekalian, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan pemahaman dari saya, karena kebenaran yang hakiki hanya milik Allah semata. Ihdinash shiratal mustaqiim, astaghfirullaha min qoulin bila ‘amalin.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar