Selasa, 01 Januari 2013

Beruntung Jadi Pemuda dan Pemudi Islam



الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَبَعْدُ

Asslamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Man balagho ‘umruhu arba’ata ‘isyrina sanatan, wa lam yaghlibal hasanatus saiata, fal yatabawwagh maq’adahu minan naar. Al-hadits

Artinya : barang siapa yang usianya mencapai 40 tahun, dan kebaikannya tidak dapat mengalahkan kejelekannya, maka sama halnya dengan melempar dirinya sendiri ke dalam neraka.
Sungguh hadits di atas mengingatkan kepada kita akan betapa pentingnya beramal kebajikan dari mulai dini, bukan menunggu saat kita sudah tua nanti, iya kalau kita dapat mencapai usia tua dan kita dapat bertaubat atau berbuat kebajikan, hingga amal kebajikan kita dapat mengalahkan akan amal-amal keburukan selama kita masih bernafas di dunia.  
Kalau keburu mati bagai mana?, mau disiksa?, mau masuk neraka ?, ditonjok sesama manusia saja sakit apalagi dipukul sama malaikat!, kita kan tidak tahu  kapan kita akan berhadapan dengan yang namanya mati (maut), jd selagi kita masih bernafas mari kita usahakan berbuat kebajikan sebanyak dan sebisa mungkin, agar tidak hanya dapat menyesal dikemudian nanti dan minta untuk dihidupkan kembali. Percumaaaa…..lagu lama!, karena sejak zaman azali kita sudah disumpah kalau diciptakan ke dunia apakah kita akan beriman?, kita pun menjawab,“kita akan beriman”, tapi apa kenyataannya yang mengaku Islam saja tidak sholat, tidak puasa, tidak zakat, padahal hal tersebut merupakan rukunnya Islam, yang namanya rukun kan harus dipenuhi untuk menjadi sah, jd mereka yang tidak sholat, tidak puasa, dan tidak zakat, tidak harus ditakziahi dan di sholati ketika mati.
Jadi merinding melihat KTP kebanyakan orang Indonesia, di KTP itu tertera Agama: Islam, patut diacungi jempol mayoritas Islam warga di Indonesia, tapi apa hanya dengan dapat acungan jempol kita  yang mengaku Islam lantas bangga, apaan cuma Islam KTP. Jadi nanti KTP-nya saja ya yang masuk surga! yang punya langsung saja ke neraka!,hehehe……maaf agak kesar kata-katanya.
Akan tetapi ada kabar baik juga yang disampaikan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam:
“idza mata syabun tsaqibun, yarfa’ullahu ta’alal ‘adzabal qobri min maqobiril muslimina arba’iina sanah”.
Artinya: ketika ada pemuda mati setelah bertaubat, Allah akan memulyakannya dengan diangkat siksa kubur  dari para muslimin selama 40 tahun.
        Sehingga beruntunglah para pemuda Islam yang sejak dini telah berbuat amal kebajikan yang diridloi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang mana juga akan dimulyakan oleh Allah dengan diangkat siksa kuburnya juga beserta muslim lainnya selama 40 tahun lamanya ketika ia meninggal dimasa muda dan ia menjalankan syariat Islam, subhanallah… laa haula wala quwwata illa billah. Kita tentunya patut bersyukur jika kita sebagai pemuda/ pemudi yang telah memeluk islam sejak kecil dan menjalankan syari’at Islam yang telah ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan tinggallah kita ikut mensyiarkan serta mengajak kepada saudara, teman, dan lingkungan dimana kita berada, entah itu dari mengajari ngaji adik-adik kecil, mengajari berwudlu dan sholat dengan baik juga benar.
         Dan juga mengajarkan dan mengingatkan akan tradisi-tradisi dalam Islam, seperti adanya maulid Nabi, barzanji, dziba’, burdahan, dan isro’ mi’roj, manaqib, hari-hari yang disunnahkan berpuasa, hal-hal yang baik yang bisa membangun mental generasi anak muslim dan sebagainya. Bukan malah semangat Valentine, tahun baruan (masehi) ayo ke alun-alun nyambut tahun baruuuu kayak tadi malam itu semangat banget, lah giliran tahun barunya sendiri tidak dirayakan(hijriyyah), padahal pada zaman Nabi, bahkan Wali Songo, mengajarkan agar merayakan tahun baru islam, dengan berpusa sebelum/ sesudah tahun baru, membaca do’a akhir dan awal tahun, dan juga berkasaih saying dengan sanak family mungkin dengan membeli makanan-makanan yang enak kemudian dimakan bersama-sama, jadi islam juga punya hari kasih saying khusus atau tanpa menunggu satu tahun, alias bisa dialakukan setiap saat dan juga memiliki tahun barunya sendiri, yakni hijriyyah...^_^.
       Islam itu indah, islam itu mudah, dan islam cinta damai, itu dapat kita semboyankan dan kita laksanakan, tentunya dengan menambah ilmu pengetahuan bukan untuk membuat kita bingung, bolehlah mereka bilang bid’ah tapi kalau kita laksanakan dan tidak membawa madhorot apa salahnya, bolehlah mereka katakan tahlil dan mendo’akan orang yang sudah meninggal itu tidak perlu, tapi Nabi mengajarkan apa salah kalau dilakukan, dan Sang Imam kita dari keempat Imam yakni juga mengajarkan kalau do’a atau amal yang ditujukan kepada orang yang telah meninggal itu akan sampai Insya Allah, dengan catatan yang kita kirimi do’a juga seorang muslim, itulah salah satu ilmu yang musti kita ketahui, namun bukan untuk membuat kita menjadi bingung karenanya, tapi kita harus mawas diri dan berpendirian.
      Majulah dan jayalah pemuda-pemudi Islam agar kokoh serta bertambah kuat, karenanya pemuda adalah harapan, harapan Bangsa, Negara dan juga Agama. Sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekhilafan yang semata-mata dari saya pribadi, kebaikan dan kebenaran adalah milik Allah semata. Al ‘afwu min kum, ihdinash shiratal mustaqim, astaghfirullaha min quolin bila ‘amalin.  

Wasslamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh